Sukses

Masuk Musim Hujan, Pemprov Jakarta Ingatkan Wilayah di Jaksel dan Jaktim Ini Rawan Longsor

Pemprov Jakarta merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayahnya jelang memasuki musim hujan, November 2024. Setidaknya ada sejumlah wilayah di Jaksel dan Jaktim yang rawan longsor saat curah hujan di atas normal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayahnya jelang memasuki musim hujan, November 2024. Informasi itu diunggah lewat Instagram resmi Pemprov Jakarta @dkijakarta.

“Prakiraan wilayah berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” tulis Pemprov Jakarta seperti dikutip Rabu (13/11/2024).

Pemprov Jakarta menambahkan, berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada dua zona rentan yang berpotensi terjadi longsor. Pertama, zona menengah dan kedua, zona tinggi.

Definisinya, Zona Menengah adalah zona yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sementara pada Zona Tinggi adalah zona gerakan tanah lama yang dapat aktif kembali. Zona-zona yang berpotensi longsor itu ada di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). 

 

2 dari 2 halaman

Daftar Wilayah Rawan Longsor

Berikut daftar daerah berada di Zona Menengah hingga Tinggi yang berpotensi terdampak bencana longsor saat musim hujan:

1. Jakarta Selatan meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

2. Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Ciracas, Kramatjati, Makasar, dan Pasar Rebo.

Demi mengantisipasi hal itu, Pemprov Jakata mengimbau kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal.