Sukses

Cuti saat 7 Tahanan Kabur, Kepala Rutan Salemba Langsung Dinonaktifkan

Willy mengatakan saat peristiwa kaburnya tahanan tersebut Kapalas Rutan Salemba sedang cuti. Pihaknya pun nantinya akan meminta keterangan semua pihak terkait mengapa ketujuh tahanan itu bisa melarikan diri.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Salemba langsung dinonaktifkan usai 7 tahanan kabur. Saat ini Karutan Salemba tengah menjalani pemeriksaan.

"Tadi kami sudah melakukan rapat dulu dengan pihak lapas, kebetulan ada PLT dirjen Pak Ambeg, ada PLH (Pelaksanan Harian) Salemba Pak Aris, karena (kepala) rutannya sedang dioffkan untuk diperiksa oleh pihak lapas sendiri untuk kemudian didalami beberapa hal," kata Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya, Kamis, (14/11/2024).

Willy mengatakan saat peristiwa kaburnya tahanan tersebut Kapalas Rutan Salemba sedang cuti. Pihaknya pun nantinya akan meminta keterangan semua pihak terkait mengapa ketujuh tahanan itu bisa melarikan diri.

"Nah yang piket juga sama, siapa yang piket hari itu dan yang piket seminggu sebelum itu. Karutannya nanti kita minta alasannya cuti apa, kapan mengajukan cutinya. Tapi ini kan materi-materi pendalaman," beber Willy.

Ketujuh tahanan tersebut berhasil lolos dengan cara memotong teralis bagian ventilasi ruang tahanan. Setelahnya mereka menyusuri gorong-gorong got dan kabur.

Salah satu dari tahanan yang kabur adalah Murtala yang merupakan gembong narkoba yang pernah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Barat.

2 dari 3 halaman

Jadi Bahan Evaluasi Semua Rutan

Bahan sidak ini, kata Willy akan dijadikan bahan evaluasi untuk semua rutan yang ada di sejumlah daerah.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM DKI Jakarta, Tonny Nainggolan menjelaskan kejadian itu pertama kali diketahui petugas Rutan Salemba saat sedang dilakukan serah terima jaga antara jaga malam dengan regu jaga yang akan bertugas pada pagi hari itu.

"Nah setelah diadakan apel, penghitungan kamar per kamar. Di salah satu kamar, di kamar 16 blok S tepatnya, ditemukan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam," kata Tonny.

Tonny mengatakan, petugas mendobrak kamar tersebut. Ternyata, teralis di kamar mandi hunian sudah dalam keadaan terpotong atau dipotong.

"Sudah terbuka teralisnya itu yang kawat, itu sudah terpotong atau terbuka," ujar Tonny.

Akibat temuan itu, petugas jaga melaporkan ke Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan dan diteruskan ke kepala Rutan Kelas 1 Salemba. Pihak rutan bekerja sama dengan kepolisian dan memberitahukan ke pihak Kejaksaan dan Pengadilan yang sedang memproses perkara tahanan yang kabur.

"Nah dari hasil penelusuran ada satu yang sudah menjadi narapidana dan enam orang itu masih dalam status terpidana. Dan, dari antara mereka ini ada beberapa yang sudah melakukan perbuatan lebih dari satu kali," tandas dia.

3 dari 3 halaman

7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba, Masyarakat Diminta Beri Informasi Jika Tahu Keberadaannya

Rutan Kelas I Jakarta Pusat meminta bantuan masyarakat untuk membantu memberikan informasi terkait keberadaan para tahanan kabur. Ketujuh narapaidana dan tahanan tersebut kabur dari Rutan Salemba pada Selasa, (12/11/2024). 

"Jika ada yang mengetahui keberadaan para tahanan, mohon segera laporkan kepada pihak berwenang. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat," kata Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbaini.

Agung mengatakan usai mengetahui ada yang kabur dari Rutan Salemba, pihaknya langsung mengejar tahanan tersebut berasama kepolisian. 

"Kami bersama Ditjenpas dan kepolisian langsung melakukan pengejaran intensif terhadap para tahanan yang kabur," lanjutnya.

Pihak Rutan Salemba telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar area rutan untuk mencari jejak para tahanan yang kabur. Koordinasi dengan kepolisian juga terus dilakukan untuk mempercepat proses penangkapan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, para tahanan diduga menjebol teralis kamar sel mereka untuk kabur.Â