Liputan6.com, Jakarta Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura menyatakan program Lapor Mas Wapres bukan hanya milik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka semata, tapi menjadi program resmi pemerintah.
"Perlu jelaskan lagi, program ini bukan hanya program dari Mas Wapres, ini adalah program pemerintah," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Setwapres, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Baca Juga
Prita menegaskan, program tersebut juga merupakan program Presiden Prabowo Subianto, Gibran serta pemerintah keseluruhan.
Advertisement
"Yang artinya di sini ada Presiden Prabowo, ada Mas Wapres Gibran Rakabumi Raka dan juga berbagai jajaran pemerintahan yang ada di dalam program laporan Mas Wapres," kata dia.
Menurut Prita, pembukaan kanal pengaduan secara langsung agar pemerintah bisa menyerap aspirasi secara langsung dan tidak lagi berjarak dengan masyarakat.
Selain itu, nantinya aduan masyarakat akan menjadi masukan dalam pengambilan kebijakan.Â
"Membuka kanal pengaduan langsung masyarakat karena memang ingin mendengarkan langsung masyarakat ingin mendengarkan langsung apa isu aspirasi masyarakat, pengaduan masyarakat sekaligus juga berfungsi dua menjadi satu input mengambil kebijakan strategis," jelas dia.
Ide dari Gibran Sendiri
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa layanan Lapor Mas Wapres adalah gagasan asli dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kalau bentuknya ya dari Pak Wapres (idenya)," kata Prasetyo di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Prasetyo menegaskan bahwa program ini tidak didasarkan pada instruksi khusus dari Presiden Prabowo Subianto, namun ia menilai layanan tersebut sebagai inisiatif yang positif.
"Kalau secara langsung (arahan) tidak ya, tapi bagi kami itu semangat yang baik," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sejak awal, pemerintah berkomitmen untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung, dan oleh karena itu, berbagai cara akan dijajaki, termasuk menerima pengaduan langsung dari warga.
"Pemerintahan ini ingin mendengarkan semua membuka sekat-sekat komunikasi pemerintah dengan masyarakat secara langsung, seluruh mekanisme kita coba jajaki melalui struktur kementerian kita mempererat komunikasi sebagaimana beliau sampaikan kita mesti meninggalkan hal-hal yang feodal dan birokratis itu," ucapnya.
"Karena beban masalah masyarakat tidak direspons dengan cepat, saya kira semangatnya bagus sekali," lanjutnya.
Advertisement
Gibran Tinjau Langsung 'Lapor Mas Wapres' di Istana Wapres
Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung 'Lapor Mas Wapres' di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Gibran tiba sekitar pukul 11.10 WIB dengan mengenakan pakaian batik lengan panjang.
Gibran langsung masuk ke dalam posko Pengaduan Masyarakat (Dumas) Istana Wapres. Ia menyapa, menyalami dan mengobrol dengan warga yang mengadu.
Kendati demikian, tidak diketahui apa yang dikeluhkan oleh seorang warga itu kepada Gibran lantaran awak media tidak diperkenankan mendekat.
Setelah lima menit meninjau, Gibran langsung meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, Deputi Administrasi Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres) Sapto Harjono membeberkan alasan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka meluncurkan program 'Lapor Mas Wapres' yang dimulai hari ini, Senin (11/11/2024).
Sapto menyatakan keinginan Gibran sebagai pejabat negara dalam mengakomodasi keluhan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.
"Pada intinya bapak Wapres, Wakil Presiden memberikan perhatian terhadap upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan beliau ingin semakin memudahkan masyarakat menyampaikan aduannya dengan membuka kanal baru lapor mas wapres," kata Sapto saat dijumpai awak media di Kantor Setwapres RI, Senin.
Dengan adanya aduan atau pelaporan dari masyarakat yang diterima dalam program itu, lanjutnya, maka nantinya akan dijadikan rujukan oleh Gibran untuk membuat kebijakan.
"Jadi memang beliau (Wapres Gibran) sangat memerlukan rekap laporan apakah itu secara harian atau bulanan kita terus laporkan dan mudah-mudahan ini menjadi bahan beliau untuk pengambilan kebijakan," kata dia.