Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengundang para investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan investasi sebesar USD 600 miliar untuk hilirisasi 26 komoditas.
"Kami memiliki 26 komoditas yang kami bertekad untuk memiliki industri pengolahannya. Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar USD 600 miliar," jelas Prabowo saat berbicara dalam KTT APEC CEO Summit di Lima, Peru, disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/10/2024).
Baca Juga
"Dan kami mengundang peserta (investor) asing untuk datang dan mengambil bagian dalam hal ini," sambungnya.
Advertisement
Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi sumber daya yang luar biasa, misalnya untuk program perikanan, budidaya perairan, dan industri pengolahan. Prabowo menuturkan dirinya akan mendorong lebih banyak eksplorasi minyak dan gas, serta mineral lainnya.
"Jadi, hadirin sekalian, Indonesia terbuka untuk bisnis yang lebih besar," ujarnya.
Prabowo pun menegaskan komitmennya melindungi semua investasi di Indonesia. Dia juga menjamin kondisi ekonomi yang menguntungkan dan siap bekerja sama dengan investor untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
"Saya percaya bahwa kemakmuran hanya bisa datang dari perdamaian. kedamaian datang dari pemahaman. Pemahaman berasal dari keterlibatan dan negosiasi. Jadi, saya sangat senang menghadiri KTT APEC ini, untuk memperkenalkan diri, memperkenalkan negara saya, dan mengundang kerja sama," tutur Prabowo.
Prabowo Undang Kampus dan RS Luar Negeri Buka Cabang di Indonesia
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengajak universitas luar negeri membuka kampus di Indonesia Indonesia. Tak hanya itu, Prabowo juga mempersilahkan rumah sakit (RS) asing membuka cabangnya di Indonesia.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara kunci dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit di Lima, Peru, Kamis, 14 November 2024. Dalam forum ini, dia mendorong para investor menanamkan modal di Indonesia.
"Kami membuka sektor kesehatan untuk perusahaan kesehatan asing. Kami membuka sektor pendidikan kami. Kami mengundang universitas luar negeri untuk membuka kampus. Kami mengundang rumah sakit asing untuk membuka cabangnya di Indonesia," jelas Prabowo sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 15 November 2024.
Dia menyadari bahwa sektor swasta membutuhkan kepastian sistem hukum, iklim ekonomi, dam stabilitas politik dan keamanan sebelum berinvestasi di Indonesia. Prabowo akan memberikan jaminan itu, termasuk soal insentif bagi para investor.
"Saya rasa dunia usaha swasta menginginkan kepastian sistem hukum. Bisnis swasta menginginkan iklim ekonomi yang mendukung, iklim politik, stabilitas, keamanan, dan kondisi yang baik, insentif yang menguntungkan, dan hal ini sedang kami atasi," ujarnya.
Advertisement
Kawasan Ekonomi Khusus
Prabowo memyampaikan Indonesia telah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK). Dia berjanji kedepannya akan dibangun lebih banyak KEK untuk menarik teknologi modern dan maju di Indonesia.
"Kami sangat optimis terhadap industri maritim dan perikanan. Saat ini tiga perempat wilayah nasional kita adalah perairan. Kita mempunyai potensi yang luar biasa, katakanlah, program perikanan yang terencana dengan baik, budidaya perairan, dan banyak industri pengolahan," tutur dia.
"Kami bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan melakukan hilirisasi sumber daya, mengolah sumber daya kami," sambung Prabowo.