Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Economic Cooperation APEC 2024 di Lima, Peru yang telah berlangsung pada 14 hingga 16 November 2024.
Dalam kesempatan itu, ada sejumlah hal yang disampaikan Prabowo terkait komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan internasional serta berpartisipasi aktif di forum APEC untuk mendorong kerja sama ekonomi kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga
Salah satunya, mengajak universitas dan rumah sakit (RS) luar negeri membuka kampus di Indonesia. Hal ini disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara kunci KTT APEC CEO Summit di Lima, Peru, Kamis, 14 November 2024. Dalam forum ini, dia mendorong para investor menanamkan modal di Indonesia.
Advertisement
"Kami membuka sektor kesehatan untuk perusahaan kesehatan asing. Kami membuka sektor pendidikan kami. Kami mengundang universitas luar negeri untuk membuka kampus. Kami mengundang rumah sakit asing untuk membuka cabangnya di Indonesia," jelas Prabowo sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 15 November 2024.
Dia menyadari bahwa sektor swasta membutuhkan kepastian sistem hukum, iklim ekonomi, dam stabilitas politik dan keamanan sebelum berinvestasi di Indonesia. Prabowo akan memberikan jaminan itu, termasuk soal insentif bagi para investor.
"Saya rasa dunia usaha swasta menginginkan kepastian sistem hukum. Bisnis swasta menginginkan iklim ekonomi yang mendukung, iklim politik, stabilitas, keamanan, dan kondisi yang baik, insentif yang menguntungkan, dan hal ini sedang kami atasi," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo diketahui telah tiba di Pangkalan Militer Angkatan Udara Grupo Alar, Bandara Internasional Jorge Chavez, Lima, Peru pada Rabu, 13 November 2024 sekitar pukul 22.35 waktu setempat.
Kedatangannya disambut oleh Menteri Pertanian Peru Angel Manuel Manero Campos, Duta Besar Republik Indonesia di Lima Ricky Suhendar, Komandan Jenderal del Ala Aérea N° 2 Mayjen Julio Cesar Gutiérrez Gonzales, serta Wakil Kepala Protokol Negara Peru Minestera Sandra pinto La Fuente.
Berikut sederet pernyataan Presiden Prabowo Subianto selama menghadiri KTT APEC di Peru, sebagaimana dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. Prabowo Ajak Kampus dan RS Luar Negeri Buka Cabang di Indonesia
Presiden RI Prabowo Subianto mengajak universitas luar negeri membuka kampus di Indonesia Indonesia. Tak hanya itu, Prabowo juga mempersilahkan rumah sakit (RS) asing membuka cabangnya di Indonesia.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara kunci dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit di Lima, Peru, Kamis, 14 November 2024. Dalam forum ini, dia mendorong para investor menanamkan modal di Indonesia.
"Kami membuka sektor kesehatan untuk perusahaan kesehatan asing. Kami membuka sektor pendidikan kami. Kami mengundang universitas luar negeri untuk membuka kampus. Kami mengundang rumah sakit asing untuk membuka cabangnya di Indonesia," jelas Prabowo sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 15 November 2024.
Dia menyadari bahwa sektor swasta membutuhkan kepastian sistem hukum, iklim ekonomi, dam stabilitas politik dan keamanan sebelum berinvestasi di Indonesia. Prabowo akan memberikan jaminan itu, termasuk soal insentif bagi para investor.
"Saya rasa dunia usaha swasta menginginkan kepastian sistem hukum. Bisnis swasta menginginkan iklim ekonomi yang mendukung, iklim politik, stabilitas, keamanan, dan kondisi yang baik, insentif yang menguntungkan, dan hal ini sedang kami atasi," ujarnya.
Prabowo memyampaikan Indonesia telah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK). Dia berjanji kedepannya akan dibangun lebih banyak KEK untuk menarik teknologi modern dan maju di Indonesia.
"Kami sangat optimis terhadap industri maritim dan perikanan. Saat ini tiga perempat wilayah nasional kita adalah perairan. Kita mempunyai potensi yang luar biasa, katakanlah, program perikanan yang terencana dengan baik, budidaya perairan, dan banyak industri pengolahan," tutur dia.
"Kami bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan melakukan hilirisasi sumber daya, mengolah sumber daya kami," sambung Prabowo.
Advertisement
2. Prabowo Serukan Pemimpin Negara Lebih Bijaksana
Lebih lanjut dalam pidatonya, Prabowo menyebut, persaingan antarnegara di dunia selalu ada, tetapi dunia saat ini lebih kecil karena semua saling terkoneksi. Oleh karena itu, para pemimpin dunia saat ini perlu lebih bijaksana dan arif.
“Saat ini kita sedang mengalami ketegangan geopolitik, tetapi saya optimistis terhadap kepentingan kemanusiaan. Saya percaya bahwa para pemimpin negara-negara besar di dunia pada akhirnya akan selalu memilih kebaikan bersama,” kata Prabowo, Sabtu 16 November 2024.
“Persaingan adalah sejarah, persaingan akan selalu ada, tetapi planet kita telah menjadi lebih kecil,” sambungnya.
Prabowo mengatakan, planet Bumi saat ini penuh dengan terobosan teknologi yang luar biasa dan dapat membawa kemajuan bagi kehidupan manusia, tetapi teknologi di sisi lain juga dapat menghancurkan kehidupan dengan cepat.
“Ini menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, lebih sabar, lebih akomodatif. Karena kekuatan teknologi dapat membawa kemajuan yang signifikan bagi kehidupan manusia, tetapi kekuatan teknologi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Prabowo menjelaskan, sebagai pemimpin dirinya selalu memilih jalur kolaborasi, keterlibatan, komunikasi, dan negosiasi.
“Saya percaya bahwa kesejahteraan hanya dapat datang dari perdamaian. Perdamaian datang dari pengertian. Pengertian datang dari keterlibatan dan negosiasi,” jelasnya.
3. Prabowo Tegaskan APEC Harus Jadi Jembatan Ketahanan, Inovasi, dan Inklusi
Selanjutnya, Prabowo menegaskan peran penting Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih inklusif, di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan tiga peran strategis yang harus diemban APEC. Pertama, APEC harus menjadi jembatan untuk ketahanan (bridge to resilience).
Prabowo menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama dalam transisi energi bersih dan pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim. Dia juga mendorong hilirisasi industri untuk mencapai kemandirian pangan.
"Kami menghadapi bahaya perubahan iklim, banyak pulau kami terancam oleh naiknya permukaan laut, dan kami bekerja sama dengan banyak negara lain, mengundang mereka untuk bergabung dalam kegiatan ekonomi bersama," jelas Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu (16/11/2024).
Kedua, kata dia, APEC harus menjadi jembatan untuk inovasi _(bridge to innovation)_. Prabowo menyerukam pentingnya transformasi digital yang inklusif dengan mengatasi kesenjangan akses teknologi dan juga transfer teknologi antarnegara anggota APEC untuk mendorong inovasi di kawasan.
"Kami yakin bahwa kawasan Asia Pasifik akan memimpin transformasi digital dan inklusivitas ini," ungkapnya.
Ketiga, Prabowo mengatakan bahwa APEC harus menjadi jembatan untuk inklusi (bridge to greater inclusion). Dia menekankan manfaat pembangunan harus dirasakan oleh semua komunitas dan individu.
Oleh karena itu, Prabowo mendorong upaya pengentasan kemiskinan, pemberantasan korupsi, serta penguatan tata kelola yang transparan.
"Indonesia mendukung prioritas APEC di bidang-bidang ini," ucap Prabowo.
Advertisement
4. Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia Terhadap Perdagangan Terbuka dan Adil
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024 yang digelar di Lima, Peru.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo kepada awak media usai menghadiri rangkaian KTT APEC, pada Sabtu, 16 November 2024. Menurutnya, APEC merupakan platform strategis untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia-Pasifik.
"Ya, saya kira kesempatan yang baik APEC ya, kita meneruskan suatu jaringan, network antara pemimpin-pemimpin di Pasifik. Kita bahas banyak masalah di mana kita menjaga perdagangan yang baik, yang terbuka tapi adil. Saya kira itu, kesempatan yang baik," tutur Prabowo.
Prabowo juga menyoroti pentingnya perdagangan internasional yang terorganisasi dengan baik. Dia menyatakan posisi Indonesia untuk terus mendukung perdagangan yang teratur, terbuka, dan adil.
"Kita ingin perdagangan yang teratur, yang bebas, tapi adil," jelas dia.