Sukses

Polda Metro Bongkar Penyelundupan Narkoba Jaringan Afganistan, 389 Kilogram Sabu Disita

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak menambahkan, narkoba jenis sabu diduga kuat berasal dari Afganistan dan dibawa ke Indonesia melalui jalur laut.

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jaringan internasional. Dalam kasus ini, dua orang kurir ditangkap 389 kilogram sabu disita sebagai barang bukti.

"Kita lihat ada 389 kilogram, ini jaringan internasional Afganistan-Jakarta," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).

Karyoto mengungkapkan, dua orang tersangka yang diamankan atas nama MS (30) dan CP (35).

Hasil pemeriksaan, keduanya berperan sebagai kurir yang akan membawa mobil boks berisi sabu dari Jakarta ke Sukabumi. Sementara itu, pengakuannya mereka disuruh oleh seseorang yang kini masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Ini masih ada jaringannya belum tuntas masih ada pengendali yang masih belum tertangkap, kita jadikan DPO. Saat ini tim terus memburu tim gabungan terus memburu," ujar dia.

Kini, kedua tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana minimal 5 tahun penjara dan maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak menambahkan, narkoba jenis sabu diduga kuat berasal dari Afganistan dan dibawa ke Indonesia melalui jalur laut.

"Kita yakini ini langsung dibawa dari Afganistan, berdasarkan beberapa tulisan dan cap stempel yang ada di dalam kotak atau Tupperware. Jadi, dari laut setelah itu melewati jalur darat, mulai dari Aceh sampai dengan ke Jakarta," ujar dia.

 

2 dari 3 halaman

Sabu Diduga Berasal dari Afghanistan

 

Dalam kasus ini, Donald mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas dari pengendali jaringan mereka. Karena, dua orang diamankan ini merupakan orang yang dipercaya atau bisa dikatakan tangan kanan dari pada pengendali.

Hingga kini, kata dia proses pencarian orang itu masih berlangsung.

"Kita sudah memiliki identitas, namun sejauh ini atas penekanan dan perintah dari bapak Kapolda Metro Jaya, kita memang sudah membentuk tim yang khusus untuk mengejar daripada pengendali sampai dapat, di mana pun akan kita kejar," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Infografis