Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi di Jakarta pada hari ini, Jumat (22/11/2024), diprakirakan akan berawan tebal dan akan turun hujan dengan integritas ringan. Demikian prakiraan cuaca hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan siang nanti, cuaca Jakarta diprakirakan akan berawan tebal. Kecuali Jakarta Selatan akan turun hujan dengan integritas ringan.
Baca Juga
Untuk wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat, diprakirakan cuaca pagi ini berawan tebal, siang hingga malam akan turun hujan dengan integritas ringan.
Advertisement
Lalu, di Depok, Jawa Barat, langit pagi hari diprediksi berawan, namun siang hingga malam akan turun hujan dengan integritas ringan.
Sedangkan di Kota Bogor, Jawa Barat, sedikit berbeda diprakirakan pagi ini cerah berawan, siang akan turun hujan dengan integritas sedang, dan malam hari nanti hujan ringan.
Sementara itu, di Kota Tangerang, Banten, diprediksi pagi hari ini berkabut, siang berawan tebal, dan malam nanti akan turun hujan dengan integritas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |
 Jakarta Pusat |  Berawan Tebal |  Beerawan Tebal |  Hujan Ringan |
 Jakarta Selatan |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |
 Jakarta Timur |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |
 Jakarta Utara |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |
 Kepulauan Seribu |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |
 Bekasi |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Depok |  Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Hujan Ringan |
 Tangerang |  Kabut |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |
Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia
Prediksi El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan adanya potensi terjadi fenomena La Nina pada akhir 2024. Secara umum, La Nina cenderung menyebabkan kondisi yang lebih basah di Indonesia, namun dampaknya dapat bervariasi di setiap wilayah.
Awal musim hujan di Indonesia bervariasi, dimulai dari wilayah barat Sumatera yang memasuki musim hujan lebih awal pada Agustus 2024, kemudian secara bertahap menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024. Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada periode Oktober hingga November 2024.
Dibandingkan dengan rata-ratanya, musim hujan 2024/2025 akan datang lebih awal dari kebiasaanya. Selain itu, kondisi akumulasi curah hujan (Sifat Musim) pada musim hujan 2024/2025 diprediksi akan berada pada kategori Normal yang menunjukan tidak ada kondisi yang terlalu basah maupun terlalu kering.
Puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan bulan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur. Puncak musim tersebut akan sama hingga maju (lebih awal) jika dibandingkan dengan kondisi kebiasaanya.
Durasi musim hujan di berbagai wilayah akan bervariasi, mulai dari 6 dasarian (2 bulan) hingga 33 dasarian (11 bulan). Jika dibandingkan dengan rata-rata, durasi musim hujan 2024/2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan lebih panjang daripada biasanya.
Advertisement
Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan
Musim hujan membawa peningkatan risiko berbagai penyakit. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA, termasuk flu dan pilek, menjadi lebih umum di musim hujan. Virus penyebab ISPA berkembang biak lebih cepat dalam kondisi lembap dan dingin. Gejala meliputi hidung tersumbat, bersin, batuk, dan kadang disertai demam.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD, terjadi saat musim hujan. Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Dalam kasus parah, dapat terjadi pendarahan internal.
3. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui air yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Risiko meningkat saat banjir. Gejala meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kerusakan organ.
4. Diare
Kontaminasi sumber air minum oleh air hujan yang tercemar dapat menyebabkan peningkatan kasus diare. Penyakit ini ditandai dengan buang air besar cair yang sering, kadang disertai mual dan muntah.
5. Penyakit Kulit
Kelembapan tinggi menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit. Infeksi jamur seperti panu dan kutu air menjadi lebih umum. Gejala dapat berupa gatal, ruam, atau perubahan warna kulit.
6. Malaria
Meskipun tidak seumum DBD, risiko malaria juga meningkat di beberapa daerah selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejala utama meliputi demam berkala, menggigil, dan berkeringat.
7. Tifus
Tifus dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Risiko meningkat saat sanitasi buruk akibat banjir. Gejala meliputi demam tinggi berkelanjutan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
Memahami penyakit-penyakit ini dan gejalanya penting untuk deteksi dini dan pencegahan. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Selanjutnya, mari kita bahas langkah-langkah konkret untuk menjaga kesehatan di musim hujan.