Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon optimistis Indonesia akan menjadi pusat kebudayaan dunia. Keyakinan ini disampaikan Fadli Zon setelah mengarungi 100 negara di seluruh dunia, tidak ada satu negara pun yang memiliki kekayaan budaya se-melimpah Indonesia.
"Kita melihat bahwa Indonesia ke depan harus menjadi ibu kota kebudayaan dunia," ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Minggu (24/11/2024).
Baca Juga
Rocky Gerung Tantang Fadli Zon Datang ke Komunitas Seni untuk Perdebatkan Lukisan Yos Suprapto yang Batal Dipamerkan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung Kegiatan Tribute Musisi 1960-an, Hormati Legenda Musik Indonesia
Fadli Zon Bantah Ada Pembredelan di Pembatalan Pameran Tunggal Yos Suprapto: Kami Tidak Ingin Membatasi Kebebasan Berekspresi
"Insyaallah saya kira budaya kita ini akan semakin maju. Bukan hanya diterima oleh masyarakat kita, warisan dari generasi ke generasi, tapi menjadi juga bagian dari kebudayaan dunia," sambung dia.
Advertisement
Fadli Zon mengatakan, Indonesia memiliki 2.213 warisan budaya tak benda di level nasional dan 228 cagar budaya peringkat nasional. Indonesia sudah mendaftarkan 13 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke lembaga PBB yang membidangi kebudayaan UNESCO.
Menurut dia, ke-13 WBTb itu yakni kesenian wayang yang diakui pada 2008, keris tahun 2008, batik tahun 2009, pendidikan dan pelatihan batik diakui pada 2009, angklung pada 2010, tari Saman tahun 2011, dan tas Noken tahun 2012.
Lalu, 3 jenis tari Bali diakui pada 2015, kapal Pinisi tahun 2017, tradisi Pencak Silat pada 2019, Pantun tahun 2020, Gamelan tahun 2021, dan Budaya Sehat Jamu tahun lalu, 2023. Dan dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia akan mendaftarkan lagi 3 Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO.
"Dengan pengakuan internasional dari UNESCO, kita berharap dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Fadli Zon.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon juga menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat peradaban tertua di dunia. Hal ini terlihat dari temuan-temuan arkeologi di Tanah Air bila dibandingkan dengan negara lain.
Â
Indonesia Jadi Salah Satu Peradaban Dunia
Seperti misalnya, lanjut Fadli Zon, temuan lukisan purba di Perancis yang berusia 30 ribu tahun. Temuan di Perancis itu kalah tua dari lukisan goa Leang Karampuang, Maros, Sulawesi Selatan, yang mengungkap peradaban manusia 50 ribu tahun lalu.
Bahkan, lanjut dia, Goa Lida Ajer di Sumatera Barat mengungkap keberadaan peradaban manusia sejak 60 ribu tahun lalu.
"Kita dua kali lipatnya Perancis. Indonesia adalah pusat peradaban tertua di dunia. Saya tantang tokoh-tokoh di dunia, di mana ada negara dengan peradaban tertua di dunia. Dan kekayaan kita ini kekayaan yang luar biasa," terang Fadli.
Dia menyampaikan, salah satu komitmen pemerintah dalam memajukan kebudayaan adalah dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dan ini, kata Fadli, merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang tercantum dalam pasal 32 yang berbunyi,
"Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya," ucap dia.
Menurut Fadli, ini adalah satu wujud komitmen bahwa bahwa kebudayaan akan menjadi haluan paradigma pembangunan.
Â
Advertisement
Buka Pekan Pekan Warisan Budaya Takbenda
Fadli Zon membuka Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024. ICH Festival diselenggarakan selama sepekan mulai 23-28 November 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Gelaran ICH Festival sendiri diampu oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kementerian Kebudayaan. Acara ini digelar mulai 23 sampai 28 November 2024.
ICH Festival 2024 ini dibuka untuk umum. Kegiatan antara lain berisi seminar dan workshop, yang melibatkan pegiat budaya, akademisi, pelajar, hingga komunitas internasional. Termasuk salah satunya workshop Batik di atas topeng.
Dalam satu pekan, ICH Festival juga menyuguhkan pertunjukan seni budaya antara lain tari anak, penampilan Musik Tradisi Modern Sri Rejeki, Slamet Man dengan Sinden legendaris Anik Sunyahni, juga pertunjukan Dagelan Yogyakarta yang ditampilkan artis nasional seperti Kirun, Marwoto, dan Yati Pesek. ICH Festival juga menjadi ajang promosi dan melestarikan 13 WBTb yang sudah dibukukan UNESCO.
Selain membuka ICH Festival di Yogyakarta, Fadli Zon juga memberikan Kuliah Umum Literasi Budaya dengan tema "Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Nasional" di Auditorium Lantai 4 Gedung Pusat Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.