Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, meninjau pembangunan rumah hunian sementara (huntara) di atas lahan seluas 11 hektare untuk para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Semuanya kita lakukan secara bersamaan ya, jadi paralel baik itu hunian tetap nanti kita akan cek, hunian sementara sudah dimulai sambil menunggu tenaga kerja bantuan dari TNI," ujar Pratikno saat meninjau lokasi di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Minggu (24/11/2024).
Baca Juga
Rumah huntara bagi 2.079 kepala keluarga ini dibangun secara bertahap dan direncanakan dapat segera ditempati oleh para penyintas yang kini berada di berbagai posko pengungsian maupun yang memilih mengungsi mandiri di rumah kerabat.
Advertisement
Pratikno memastikan bahwa huntara tersebut siap ditempati sesegara mungkin. "Nanti satu blok jadi langsung digunakan, tadi dari BNPB, panitia pelaksana sudah menyanggupi akan selesai dalam waktu dua bulan, karena sebentar lagi kita akan menghadapi musim hujan. Jadi semaksimal mungkin, di saat Nataru, posisi pengungsi sudah ada di huntara," katanya. dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menjelaskan secara teknis satu huntara akan ditempati oleh lima kepala keluarga.
"Kami akan bangun minimal 400 huntara. Kami mengerahkan TNI 200 orang yang dibagi menjadi 15-20 tim, karena dalam satu huntara itu membutuhkan enam orang, pengerjaannya selama seminggu," ujarnya.
Â
Hunian Akan Langsung Ditempati
Suharyanto menambahkan bahwa begitu puluhan unit huntara selesai dibangun, hunian tersebut akan langsung ditempati oleh para penyintas.
"Sehingga kehidupan langsung sudah bisa berjalan," tambahnya.
Adapun Tenaga Ahli BNPB sekaligus Danpospenas Bencana Gempa Bumi, Kolonel Inf Hery Setiono, memaparkan kepada Menko PMK dan Kepala BNPB bahwa lahan pembangunan huntara merupakan milik warga Desa Konga, yang terbagi di dua hamparan dengan total luas 11 hektare.
Setiap unit huntara, yang dirancang untuk lima kepala keluarga, memiliki panjang enam meter dan lebar 18 meter. Unit tersebut dilengkapi satu kamar khusus untuk setiap keluarga, lantai cor, konstruksi baja ringan, serta atap seng.
Selain itu, dalam kompleks huntara juga akan dibangun sekolah darurat, ruang serba guna, dan ruang ibadah untuk mendukung kebutuhan para penyintas.
Advertisement