Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, mengungkapkan, judi online telah berkembang pesat seiring dengan pesatnya teknologi dan penggunaan internet. Menurutnya, praktik ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Nezar dalam acara yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta. Agenda yang bertemakan Sedekah vs Judi Online; Menakar Dampak, Membangun Kesadaran ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah maraknya perjudian online.
Advertisement
"Judi online telah menjadi ancaman serius, dan semua pihak harus bekerja sama dalam menanganinya. Tanpa kerja sama yang solid antar instansi pemerintah, media, dan masyarakat termasuk dengan MES, kita tidak akan bisa mengatasi masalah ini dengan efektif, kita berantas judi online bersama,” ujar Nezar yang dikutip Selasa (26/11/2024).
Dalam penjelasannya, Ketua Umum MES DKI Jakarta, Rachmat Anggara, didampingi oleh Ketua Panitia Pelaksana, Ferry Hariawan, menyampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap meningkatnya angka perjudian online di Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir, tercatat sebanyak 4 juta pengguna judi online dengan nilai transaksi mencapai Rp 190 triliun. Angka ini menunjukkan angka yang fantastis, di mana nilai transaksi judi online melonjak hingga 8.136,77% pada tahun 2022.
Dalam kesempatan yang sama, diserahkannya juga secara simbolis penyerahan buku panduan terkait memanfaatkan peluang Inovasi dan Bisnis di Era Digital yang diwakili oleh Ketua Bidang Pemberdayaan UMKM dan Masyarakat MES DK Jakarta, Wahab Afwan.
Hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen dari MES DK Jakarta bagi generasi muda agar bisa terus untuk berinovasi. Buku tersebut hasil buah pemikiran dari pengurus MES DK Jakarta yaitu Wahab Afwan dan Nur El Ikhsan.
Dalam talkshow ini, berbagai narasumber berdiskusi mengenai peran sedekah dalam membangun kesadaran dan menghindari aktivitas judi online. Di antara narasumber tersebut, David Chalik, seorang da'i, artis, dan influencer, menekankan pentingnya pendidikan masyarakat terhadap bahaya perjudian.
“Kita perlu memanfaatkan pengaruh media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perjudian,” ujar David.
Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental Generasi Muda
Sementara itu, Adang Adha, Sekjen MES DKI Jakarta, membahas dampak judi online terhadap kesehatan mental generasi muda. “Kecanduan judi dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental yang serius. Jadi, penting bagi kita untuk memberikan dukungan dan edukasi kepada anak muda,” tegas Adang.
Dalam kesempatan tersebut, Moderator Dr. Eng. Saiful Anwar, Wakil Rektor I dari Kampus ITB Ahmad Dahlan memandu diskusi dan mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif dalam dialog mengenai topik hangat ini. Diskusi semakin menarik dengan diperkenalkannya aplikasi e-zakat oleh tamu Undangan dari Malaysia sekaligus sharing tentang upaya-upaya yang dilakukan di Malaysia untuk menggalakkan pengumpulan Ziswaf dan Dana Sosial untuk memudahkan masyarakat dalam beramal.
Sebagai bagian dari masyarakat yang mengedepankan prinsip ekonomi syariah, MES berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah ini.
"Dengan pendekatan berbasis nilai dan etika dalam ekonomi syariah dapat membantu mengurangi dampak negatif perjudian online. Salah satu langkah yang dapat diambil ialah memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat agar mereka memahami risiko perjudian dan dampak finansialnya," ujar Wakil Ketua Umum MES DK Jakarta, Harris Analeg.
"Mari kita bersama-sama berjuang melawan judi online dengan mengedepankan nilai-nilai syariah, mendukung satu sama lain, dan berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Dengan sinergi yang baik, dampak buruk perjudian online dapat diminimalkan, dan kita dapat kembali ke prinsip ekonomi yang berkeadilan dan bermanfaat bagi semua" ujar David Chalik saat closing statement.
Advertisement