Sukses

Cak Imin Sebut Surat Dukungan Prabowo untuk RK-Suswono Tak Langgar Masa Tenang

Cak Imin menanggapi surat edaran Presiden Prabowo Subianto yang mengajak warga Jakarta memilih pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menanggapi surat edaran Presiden Prabowo Subianto yang mengajak warga Jakarta memilih pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta. Cak Imin menilai surat edaran tersebut tak melanggar aturan masa tenang kampanye.

"Enggak, enggak (melanggar masa tenang kampanye)," kata Cak Imin kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Menurut dia, Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra yang partainya mendukung pasangan RK-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Hal ini disampaikan Cak Imin saat ditanya soal netralitas Prabowo di Pilkada 2024.

"Ya kan sebagai ketua umum partai ya boleh lah," ujarnya.

Surat edaran Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berisi ajakan pada warga Jakarta untuk memilih pasangan cagub-cawagub nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono beredar di media sosial pada masa tenang kampanye.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, ajakan Prabowo itu dilakukan dengan kapasitas sebagai Ketum parpol.

"Cukup jelas tegas dalam kedudukan beliau sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina Partai Gerindra begitu, itu suratnya jelas,” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Muzani membantah bahwa edaran itu sengaja disebar selama masa tenang.

“Enggakah, kemarin-kemarin. Eh kemarin apa kapan gitu lo sebelum masa tenang itu,” pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Cak Imin Yakin Pengaruh Jokowi Buat Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi Menang di Pilkada

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meyakini pengaruh Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi akan menaikkan suara Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.

Cak Imin pun optimistis Ridwan Kamil dan Ahmad Luthfi akan menang di Pilkada Jakarta serta Pilkada Jawa Tengah, usai Jokowi menyatakan dukungan dan turun kampanye.

"Iya nanti kita lihat aja. Tapi tentu ada pengaruhnya. Ya naik dong (suaranya)," kata Cak Imin kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024).

"Insya Allah menang, Insya Allah menang," sambungnya.

Dia menegaskan bahwa PKB ikut bergerak memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta. Cak Imin juga membantah tak ada perwakilan serta bendera PKB saat kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono, Sabtu 23 November 2024.

"Oh bergerak, bergerak. Kan DPW, Provinsi (datang saat kampanye akbar)," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Cawe-Cawe

Sebelumnya, Pengamat komunikasi politik, M Jamiluddin Ritonga menyoroti cawe-cawe yang dilakukan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada Serentak 2024. Menurut dia, cawe-cawe Jokowi ini belum tebukti mampu mendongkrak elektabilitas paslon tertentu yang didukung.

“Cawe-cawe Jokowi masih belum dapat dikatakan mendongkrak elektabilitas paslon yang didukungnya. Sebab, sejak Jokowi cawe-cawe, elektabilitas paslon yang didukungnya belum mengalami kenaikan signifikan,” kata Jamiluddin saat dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).Jamiluddin mencontohkan cawe-cawe Jokowi di Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Jateng yang didukung Jokowi hingga saat ini cenderung stagnan.

"Kalau pun ada kenaikan, hanya sekitar 1 hingga 2 persen. Kenaikan lebih besar justru diperoleh paslon yang bukan didukung Jokowi. Pramono-Rano di Jakarta dan Andika-Hendi di Jateng, justru elektabilitasnya mengalami kenaikan lebih tinggi daripada Ridwan-Suswono dan Luthfi-Yasin,” kata dia.

Menurut Jamiluddin, kalaupun paslon yang didukungnya menang, bukan berarti itu kontribusi Jokowi. Begitu juga bila paslon yang didukungnya kalah.

“Seandainya jagoan Jokowi menang, itu bisa saja karena kerja keras si paslon dan tim pemenangannya. Kontribusi Jokowi dapat dikatakan tidak signifikan. Peluang menang paslon yang didukung Jokowi tentu tetap terbuka. Sebab, selisih elektabilitas paslon yang didukungnya dengan kompetitornya di Jakarta dan Jawa Tengah relatif tipis,” ucap Jamiluddin.