Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Otto Cornelis Kaligis alias OC Kaligis kembali menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus pemufakatan jahat tindak pidana korupsi suap dan gratifikasi dalam penanganan perkara Terpidana Ronald Tannur tahun 2023 sampai dengan 2024, dengan tersangka mantan petinggi Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar (ZR) dan pengacara Ronald Tannur, yakni Lisa Rahmat (LS).
Dia mengulas, penyidik menemukan ada namanya dalam tulisan tangan tersangka Lisa Rahmat (LS), usai melakukan penggeledahan. Sebab itu, dirinya dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
“Jadi waktu digeledah (Kantor Lisa Rahmat) dia punya tulisan tangan dia, OC Kasasi 5 M (Rp5 miliar),” tutur OC Kaligis di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).
Advertisement
“Terus saya ditanya apa ini, saya ada perkara lawan pengacara Lisa Rahmat. Kenapa saya tahu dia main sama hakim, karena di Jakarta Utara saya masukkan bukti-bukti, dia kan pengacaranya, ah ini bukti-bukti kita kesampingkan. Loh saya bilang kenapa,” sambungnya.
Menurut dia, tersangka Lisa Rahmat mengakali hakim untuk menolak kasasi perkara kliennya. Dia berkesimpulan, saat itu ada persekongkolan antara majelis hakim dengan pengacara pihak lawan yang berperkara.
“Karena itu bukti mengenai kewajiban dari Isidorus (klien Lisa Rahmat) untuk bayar fee punya Rp10 miliar. Setelah kita bikin kesimpulan, karena hakim sudah memihak kepada Lisa, dua hari langsung diputus kalah,” jelas dia.
OC Kaligis kemudian mencoba melaporkan majelis hakim lantaran diduga telah memihak kepada klien dari Lisa Rahmat. Namun, tidak ada kelanjutan atas aduannya.
“Saya laporkan hakimnya karena dia memihak. Memang di mana-mana Lisa terkenal ngurus perkara, punya hubungan bagus dengan hakim, terus banding, lalu kasasi, kok tiba-tiba Kejaksaan punya bukti itu OC Kasasi 5 M, apa itu. Itu pasti sogokan hakim saya punya kasasi ditolak,” ujarnya.
Bekerja Sama dengan Majelis Hakim
Dia meyakini, tulisan tangan “OC Kasasi 5 M” dari Lisa Rahmat merupakan tanda pengurusan perkara untuk mengalahkannya dalam persidangan, bekerja sama dengan majelis hakim.
“Itu suap Lisa Rahmat. Kenapa, saya sudah bilang ke Kejaksaan saya kan diperiksa, kenapa you punya Kapuspen nggak koordinasi dengan kamu saya bilang. Kan sudah saya kasih bukti-bukti semua. Dia ini memang calo perkara markus,” kata dia.
“Jadi kemarin saya diperiksa (juga), hari ini diselesaikan. Jadi itu saya punya kasasi biar ditolak, dia (tersangka Lisa Rahmat) kasih 5 M OC Kasasi ke Jakarta Utara, oh itu perkara gue. Ke depan ada dua pengacara yang dikerjai sama dia. Satu PK, itu dia jago lobby. Wah semua, tapi nelepon saya kok kayanya kamu komplotan. Wah saya cuma tahu pas digeledah dia ada namanya OC Kasasi 5 M. Ini pasti perkara gue buat kasasi sogokan Rp5 miliar,” lanjut OC Kaligis.
Dia pun menegaskan tidak memiliki kaitan dengan kasus Ronald Tannur, atau pun relasi kedekatan bersama Lisa Rahmat. Penyidik hanya mengkonfirmasi dugaan keterlibatan lantaran ada namanya di tulisan tangan tersangka.
“Ditanya apa hubunganmu dengan dia, saya tahu kok dia pemain saya bilang. Dalam perkara yang cukup bukti-buktinya, tiba-tiba pagi-pagi dia bilang dikesampingkan. Sekarang Isidorus diasingkan ke Singapura,” OC Kaligis menandaskan.
Advertisement