Sukses

61 RT di Jakarta Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Rabu Kemarin 27 November 2024

BPBD Jakarta mencatat setidaknya ada 61 Rukun Tetangga (RT) yang terdampak banjir, Kamis (28/11/2024) karena hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu 27 November 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kawasan di Jakarta terendam banjir pada Kamis (28/11/2024).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Jakarta) mencatat setidaknya ada 61 Rukun Tetangga (RT) yang terdampak. Adapun, data soal banjir tersebut terakhir di-update pada pukul 09:00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, banjir disebabkan karena hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu 27 November 2024. Juga, kata dia, luapan kali Ciliwung.

"BPBD mencatat genangan saat ini mengalami kenaikan dari 51 RT menjadi 61 RT atau 0.200% dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2024).

Terkait hal ini, BPBD Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," tandas Isnawa.

Berikut data wilayah yang terendam banjir Jakarta:

Jakarta Selatan terdapat 15 RT yang terdiri dari:

- Kelurahan Tanjung Barat

Jumlah: 1 RT

Ketinggian: 40 cm

Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Rawajati

Jumlah: 7 RT

Ketinggian: 50 sampai dengan 260 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Pejaten Timur

Jumlah: 5 RT

Ketinggian: 150 sampai dengan 230 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Kebon Baru

Jumlah: 2 RT

Ketinggian: 50 sampai dengan 90 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

 

2 dari 4 halaman

Banjir Selanjutnya

Jakarta Timur terdapat 46 RT yang terdiri dari:

- Kelurahan Bidara Cina

Jumlah: 13 RT

Ketinggian: 115 sampai dengan 175 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Kampung Melayu

Jumlah: 29 RT

Ketinggian: 30 sampai dengan 250 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Balekambang

Jumlah: 1 RT

Ketinggian: 180 sampai dengan 220 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Cawang

Jumlah: 2 RT

Ketinggian: 220 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

- Kelurahan Cililitan

Jumlah: 1 RT

Ketinggian: 190 cm

Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

3 dari 4 halaman

Ciliwung Meluap, 10 RT di Kampung Melayu Terendam Banjir hingga 2,5 Meter

Sebelumnya, permukiman warga di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis pagi, terendam banjir hingga 2,5 meter akibat Kali Ciliwung meluap.

"Ketinggian air saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Ratusan rumah warga terdampak banjir," kata Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Dia menduga banjir itu terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung. Ciliwung meluap akibat air kiriman dari Bogor dan hujan deras yang terjadi di wilayah Jakarta pada Rabu malam 27 November 2024.

"Air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Penyebab banjir air kiriman dari Bogor dan hujan deras," kata Sanusi.

Dia menuturkan, banjir itu tidak hanya dialami warga RT 13 saja, melainkan ada 10 RT lainnya di RW 04 yang juga terdampak banjir.

Bahkan, Sanusi memperkirakan terdapat lima RW di Kelurahan Kampung Melayu yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut.

"Jumlah rumah yang terdampak banjir diperkirakan 300 rumah lebih," katanya yang dikutip dari Antara.

"Ada beberapa warga yang mau mengungsi, tapi masih menunggu tim SAR. Namun, sebagian besar warga 'standby' di dalam rumahnya," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Warga Enggan Mengungsi

Hingga saat ini, kata Sanusi, belum ada bantuan dari pemerintah setempat untuk menangani warga yang terdampak banjir.

Warga lainnya, Joni menuturkan, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar 21.00 WIB dengan durasi yang sangat cepat.

"Bahkan, tadi malam ketinggian air terus naik. Ketinggian air sudah mencapai 2 meter lebih," katanya.

Menurut dia, meski sudah masuk siaga I, namun warga masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. "Mereka (warga) sudah terbiasa (banjir), mereka siaga saja di rumah masing-masing," katanya.

Warga hanya memindahkan kendaraan sepeda motornya ke dataran yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan mesin.