Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan alasan jabatan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) diisi oleh sosok yang berasal dari kalangan militer. Jabatan tersebut sebelumnya diisi oleh kalangan sipil yakni, Heru Budi Hartono.
Dia menjadi Kasetpres di masa pemerintahan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi. Prasetyo mengatakan Kasetpres baru Mayjen TNI Ariyo Windutomo dipilih Presiden Prabowo Subianto karena memiliki rekam jejak yang baik.
Baca Juga
"Saya kira apapun itu, beliau (Prabowo) pasti memilih yang terbaik yang beliau rasa mampu memberikan dukungan," jelas Prasetyo usai pelantikan di Kantor Kementerian Sekretariat Negara Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Advertisement
Ariyo sendiri pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Universitas Pertahanan. Prasetyo meyakini Ariyo dapat mengemban tugas Kasetpres dengan baik.
"Kami paham betul track record mayjen aryo itu memang sudah sepantasnya di situ dan kami yakin beliau bisa menjalankan tugas sebaiknya," jelasnya.
Sebelumnya, Ariyo Windutomo termasuk dalam daftar 76 Perwira Tinggi (Pati) TNI yang dimutasi pada Kamis, 31 Oktober 2024.Rotasi dan mutasi itu berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1332/X/2024 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
Â
Mutasi Jabatan
Dalam mutasi tersebut, Ariyo dimutasi dari jabatan Kepala Satuan Pengawas (Kasatwas) Universitas Pertahanan (Unhan) menjadi Kepala Sekretariat Presiden.
Jabatan Kasatwas Unhan yang ditinggalkannya akan dijabat oleh Mayjen TNI Agus Prangarso yang sebelumnya sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Danseskoad).
Ariyo merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1996. Selama ini, Ariyo banyak mengemban jabatan di Kementerian Pertahanan. Seperti menjadi Kabag Kepegawaian Kemhan, Kepala Biro Umum Setjen Kemhan.
Terakhir, dia menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas (Kasatwas) Universitas Pertahanan (Unhan).
Advertisement