Liputan6.com, Jakarta Sebuah tragedi berdarah mengguncang Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. MAS, seorang anak laki-laki, tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, APW, dan neneknya, RM, dengan menggunakan pisau. Tragedi ini terjadi di dalam rumah mereka.
Beruntung, AP, ibu pelaku, berhasil menyelamatkan diri dari maut. Irwan, salah satu pengurus RW 06, menceritakan bahwa AP mengalami luka tusuk di pundak akibat serangan MAS. AP akhirnya berhasil meloloskan diri dengan melompat pagar rumah.
Baca Juga
"Ibunya loncat karena waktu pagarnya digembok. Anaknya ngejar, tapi mungkin karena darahnya (berceceran di situ), dikira udah meninggal," cerita Irwan di lokasi kejadian.
Advertisement
Kejadian ini diketahui oleh pihak security setempat melalui CCTV kompleks. MAS kemudian kabur setelah gagal membunuh ibunya.
"Dia ini pakai baju dua, kayaknya untuk nutupin darah di celananya. Tapi sekuriti kan lihat di lengannya ada darah. 'Heh kamu berhenti, langsung lari dia' sekitar 300 meter lah (kabur)," ungkap Irwan.
Pelaku Diringkus Warga
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa MAS kemudian ditangkap warga.
"Saksi Agus memanggil pelaku, tiba-tiba pelaku berlari ke arah lampu merah Karang Tengah," katanya dalam keterangannya, Sabtu (30/11).
Saksi Agus kemudian meminta bantuan rekan-rekannya untuk mengejar dan menangkap MAS. Pelaku yang ditangkap kemudian dibawa ke pos satpam dan kemudian dilaporkan ke Polsek Cilandak.
"Pelaku saat itu pada bagian tangan kanan dan tangan kirinya serta pakaian pelaku terlihat berlumur darah (warna merah)," ujarnya.
Advertisement
Motif Pembunuhan Masih Misteri
Hingga saat ini, motif di balik pembunuhan tersebut masih belum diketahui. Korban, RM, meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara APW meninggal dunia di rumah sakit. Ibu korban, AP, mengalami luka berat dan dirawat di RS Fatmawati.
Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif di balik pembunuhan ini. MAS saat ini telah diamankan di Polsek Cilandak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence