Liputan6.com, Jakarta - Polisi melibatkan psikolog forensik untuk mendalami kepribadian remaja berinisial MAS, yang diduga menghabisi nyawa ayah dan neneknya dengan sebilah pisau di kawasan Cilandak. Hal ini dilakukan untuk menggali lebih jauh terkait motif di balik pembunuhan tersebut.
"Iya, libatkan (psikolog forensik dalami kepribadian anak)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).
Baca Juga
Gogo menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan pemeriksaan bersama psikolog akan dilakukan, mengingat proses tersebut membutuhkan waktu.
Advertisement
"Masih proses. Ada mekanismenya psikologi itu, ada pengenalan, terus pengenalan, butuh waktu," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa motif pembunuhan tersebut masih didalami dan belum bisa disimpulkan. Hasil pemeriksaan tersangka nantinya akan diumumkan bersamaan dengan temuan dari psikolog forensik.
"Motif masih didalami, orang bisa berasumsi mungkin ini tekanan, atau relasi nggak baik sama keluarga atau bagaimana, cuma kalau secara resmi (hasil pemeriksaan tersangka) belum. Karena ini nanti akan dirilis bareng psikologi forensik," tambahnya.
Sebelumnya, remaja berinisial MAS diduga menghabisi nyawa ayah dan neneknya dengan cara menusuk menggunakan pisau. Ibunya juga nyaris menjadi korban, namun berhasil diselamatkan meskipun mengalami luka serius.
Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, di Perumahan Taman Bona Indah Blok B6 No. 12, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Kronologi Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel
Polisi mengungkap kronologi mengerikan anak bunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Penusukan itu terjadi pada saat kedua korban sedang tidur. MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
Keterangan itu diperoleh dari hasil pemeriksaan awal pelaku, MAS. saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jaksel pada Sabtu (30/11/2024).
"Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, Sabtu (30/11/2024).
Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya. Kemudian, ibunya terbangun lalu ditusuk juga oleh terduga pelaku. Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.
"Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya," ujar dia.
Terkait kejadian ini, jajaran Satreskrim Polres Metro Jaksel juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan. Adapun, ada beberapa bercak darah yang ditemukan.
"Darah yang kita temukan ada di tempat tidur si ayah dan ibu, setelah itu di lantai, tangga, sampai dengan lantai satu bawah ya, di depan kamar nenek dan ruang tamu. Setelah itu darah ada di tembok garasi ya, dipagar sampai dengan sekitar jalan depan rumah, karena ibunya ini juga minta tolong ya sama tetangga ya, jadi darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," ucap dia.
Advertisement
Ibu Kandung Terluka
Polisi juga mengungkap, pelaku MAS mengaku mendengar bisikan sehingga mengambil pisau di dapur untuk menghabis ayah dan nenek serta melukai ibu kandungnya sendiri.
"Interograsi awal dia merasa tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," ujar Gogo.
Dia mengatakan, pengakuan dari pelaku pembunuhan masih terus didalami. Dalam hal ini, pihak kepolisian juga melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk mendalami kondisi psikologis dari terduga pelaku.
"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar dia.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com