Sukses

7 Fakta Terkait Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Kondisi Ibu Membaik

Seorang anak inisial A tega bunuh ayah dan nenek di sebuah rumah Blok B6 Nomo 12, RT 008/ RW 006, Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus Cilandak Jaksel, kondisi sang ibu kini membaik.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak inisial A tega melakukan upaya pembunuhan terhadap satu keluarganya sendiri di daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Nahas ayah dan neneknya sendiri harus meregang nyawa. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase.

"Ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya," ujar Febriman kepada wartawan, Sabtu 30 November 2024.

Febriman menyebut korban dibunuh dengan cara ditusuk dengan sebilah pisau. Mereka berdua tewas di dalam rumah.

"Informasi dari rekan yang sudah di TKP tadi, dari rekan rekan sekuriti sementara diduga senjata tajam berupa pisau. Ada beberapa luka tusuk yang mengakibatkan meninggal dunia," kata dia.

Insiden tersebut terjadi di sebuah rumah Blok B6 Nomo 12, RT 008/ RW 006, Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak Jaksel pada Sabtu dini hari 30 November 2024.

Hal ini seperti disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menerangkan, insiden ini diketahui pertama kali oleh tetangga korban.

Ketika itu, kata Ade Ary, melihat seorang wanita berdiri dengan kondisi bersimbah darah. Tetangganya kemudian melaporkan hal itu ke sekuriti setempat.

"Dilaporkan telah terjadi pembunuhan," kata Ade Ary.

Polisi pun mengungkap kronologi mengerikan anak bunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Penusukan itu terjadi pada saat kedua korban sedang tidur. MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.

Berikut sederet fakta terkait seorang anak bunuh ayah dan nenek di daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel) dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

2 dari 8 halaman

1. Anak Tega Bunuh Nenek dan Ayah Kandung, Sang Ibu Alami Luka Berat

Seorang anak inisial A tega melakukan upaya pembunuhan terhadap satu keluarganya sendiri di daerah Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Nahas ayah dan neneknya sendiri harus meregang nyawa

"Ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya," ucap Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase kepada wartawan, Sabtu 30 November 2024.

Febriman menyebut korban dibunuh dengan cara ditusuk dengan sebilah pisau. Mereka berdua tewas di dalam rumah.

"Informasi dari rekan yang sudah di TKP tadi, dari rekan rekan sekuriti sementara diduga senjata tajam berupa pisau. Ada beberapa luka tusuk yang mengakibatkan meninggal dunia," ucap dia.

Sementara itu untuk ibu korban juga sempat mendapat luka saat ini telah dievakuasi ke rumah sakit setempat.

"Untuk ibu sementara sudah kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati dalam keadaan luka berat," terang Febriman.

Untuk saat ini pelaku telah ditetapkan menjadi tersangka dan kasus akan ditangani oleh unit PPA Satreskrim Polres Jakarta Selatan.

 

3 dari 8 halaman

2. Polisi Periksa Empat Sekuriti

Polisi memeriksa empat saksi terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Perumahan Taman Bona Indan, Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Dua orang meninggal dunia dan satu mengalami luka parah hingga harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary menerangkan, empat orang saksi yang dimintai keterangan adalah Tomih, Agus Purwanto, Rifki Pradana Putra, dan Guntur Pradana Putra. Mereka bekerja sebagai sekuriti di perumahan.

"Saksi-saksi yang diperiksa empat orang," kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Sabtu 30 November 2024.

Terkait kejadian ini, pihak kepolisian juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pelaku pembunuhan berinisial MAS (14) telah diamankan di Polres Metro Jaksel. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif.

Sementara itu, jasad korban meninggal yakni APW (40) yang merupakan ayah pelaku, dan RM (69), nenek pelaku, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Kramat Jati. Sedangkan korban luka AP (40) yang merupakan ibu pelaku, dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

"Korban AP dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan. Kemudian telah dilakukan permohonan visum et repertum terhadap para korban meninggal di Rumah Sakit Kramat Jati," ujar Ade Ary.

Menurut kesaksian empat orang sekuriti, mereka awalnya mendapat laporan dari warga terkait adanya dugaan pembacokan di salah satu rumah Blok B6 No. 12. Salah seorang sekuriti, Agus Purwanto, kemudian menghampiri rumah yang dimaksud. Terlihat seorang wanita sedang berdiri dalam kondisi berlumuran darah.

"Agus Purwanto langsung menginformasikan rekan-rekannya yang lain," ujar Ade Ary.

Di saat bersamaan, salah seorang sekuriti lainnya yakni Tomih melihat terduga pelaku berjalan kaki dengan cepat di Taman Blok A Perumahan Taman Bona Indah. Namun, pada saat dipanggil malah kabur ke arah lampu merah Karang Tengah.

Dengan sigap, Agus dan Tomih meminta bantuan rekannya yang lain. Pelaku berhasil diamankan ke pos sekuriti. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Cilandak.

 

4 dari 8 halaman

3. Polisi Lakukan Tes Urine dan Dalami Motif

Polres Metro Jakarta Selatan tengah menyelidiki kasus pembunuhan seorang ayah dan nenek yang dilakukan oleh anaknya sendiri berinisial MAS (14). Pelaku akan dites urine. Tes urine dilakukan untuk mengetahui motif sebenarnya anak bunuh ayah kandung dan neneknya sendiri.

Jasad korban meninggal yakni APW (40) ayah pelaku, dan RM (69) nenek pelaku. Keduanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Kramat Jati. Sedangkan korban luka AP (40) yang merupakan ibu pelaku, dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

"Untuk motif masih didalami karena memang anaknya masih diam, ditanya diam. Oleh karena itu juga sekarang dilakukan cek urine untuk sementara ini," kata Kasie Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi di Polres Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).

Nurma mengatakan, polisi telah melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Taman Bona Indan Blok B6 No 12, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

MAS nekat membunuh ayah dan neneknya sendiri dengan menggunakan pisau. Sementara itu, ibu pelaku juga sempat menjadi sasaran pembunuhan, namun berhasil lolos dari maut.

"Untuk sementara ibunya masih ditangani oleh RSUP Fatmawati. Kemudian nenek dan ayahnya di RS Polri Kramatjati dilakukan autopsi," kata Nurma Dewi.

Selain itu, Nurma Dewi menerangkan, pihaknya sedang memeriksa MAS, anak yang berhadapan dengan hukum atau ABH. Pemeriksaan dilakukan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Sekarang ini sudah diamankan, lagi digali dan dimintai keterangan kenapa, mengapa dan bagaimana kejadian terjadi," kata Nurma.

Nurma mengatakan penyidik juga sedang menggali motif terduga pelaku melakukan aksi sadis itu.

"Untuk motif masih didalami karena memang anaknya masih diam, ditanya diam. Oleh karena itu juga sekarang dilakukan cek urine untuk sementara ini," ujar Nurma.

 

5 dari 8 halaman

4. Polisi Olah TKP Lanjutan

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan ayah dan nenek di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Korban berinisial APW (40) dan RM (69) tewas di tangan seorang remaja berinisial MAS (14). Selain itu, satu orang mengalami luka parah yakni AP (40), yang merupakan ibu dari pelaku. Peristiwa pembunuhan terjadi pada Sabtu 30 November 2024.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung turun langsung memimpin olah tempat kejadian perkara. Dia bersama jajarannya seperti tim Inafis tiba pukul 14.30 WIB.

"Hari ini kita akan melakukan olah TKP lanjutan," ujar Gogo kepada wartawan di lokasi, Sabtu 30 November 2024.

Garis polisi atau police line terpasang di area depan pagar rumah. Sementara itu, beberapa anggota polisi berpakaian preman juga tampak di lokasi.

Dua di antaranya terlihat mengenakan sarung tangan biru. Dia masuk sambil membawa papan berbentuk petunjuk arah. Sementara yang lain membawa kamera, memotret setiap jejak kasus anak bunuh ayah kandung dan neneknya.

 

6 dari 8 halaman

5. Kronologi Detik-Detik Mengerikan Anak Bunuh Ayah dan Nenek

Seorang anak di Cilandak, Jakarta Selatan tega menganiaya dan membunuh keluarganya sendiri. Kejadian ini menewaskan ayah dan nenek pelaku. Sementara, sang ibu mengalami luka berat.

Insiden ini terjadi di sebuah Rumah Blok B6 Nomo 12, RT 008/ RW 006, Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus Cilandak Jaksel pada Sabtu dini hari 30 November 2024.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, insiden ini diketahui pertama kali oleh tetangga korban. Ketika itu, melihat seorang wanita berdiri dengan kondisi bersimbah darah. Tetangganya kemudian melaporkan hal itu ke sekuriti setempat.

"Dilaporkan telah terjadi pembunuhan," kata Ade Ary dalam keterangan tertulis, Sabtu 30 November 2024.

Ade Ary mengatakan sekuriti lantas ke lokasi kejadian. Terlihat, seorang pria diduga pelaku insial MAS berlari ke arah lampu merah karang tengah. Menurut dia, sekuriti langsung mengejar. Tak sendiri, dia juga meminta bantuan rekan-rekan yang lain. Upaya itu pun membuahkan hasil.

"Pelaku diamankan ke pos sekuriti," jelas Ade Ary.

Selain itu, Polisi mengungkap kronologi mengerikan anak bunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Penusukan itu terjadi pada saat kedua korban sedang tidur. MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.

Keterangan itu diperoleh dari hasil pemeriksaan awal pelaku, MAS. saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jaksel pada Sabtu (30/11/2024).

"Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung kepada wartawan, Sabtu 30 November 2024.

Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya. Kemudian, ibunya terbangun lalu ditusuk juga oleh terduga pelaku. Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.

"Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya," ujar dia.

Terkait kejadian ini, jajaran Satreskrim Polres Metro Jaksel juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) lanjutan. Adapun, ada beberapa bercak darah yang ditemukan.

"Darah yang kita temukan ada di tempat tidur si ayah dan ibu, setelah itu di lantai, tangga, sampai dengan lantai satu bawah ya, di depan kamar nenek dan ruang tamu. Setelah itu darah ada di tembok garasi ya, dipagar sampai dengan sekitar jalan depan rumah, karena ibunya ini juga minta tolong ya sama tetangga ya, jadi darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," ucap dia.

Polisi juga mengungkap, pelaku MAS mengaku mendengar bisikan sehingga mengambil pisau di dapur untuk menghabis ayah dan nenek serta melukai ibu kandungnya sendiri.

"Interograsi awal dia merasa tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia," ujar Gogo.

Dia mengatakan, pengakuan dari pelaku pembunuhan masih terus didalami. Dalam hal ini, pihak kepolisian juga melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk mendalami kondisi psikologis dari terduga pelaku.

"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar dia.

Dalam kasus ini, ayah dan nenek terduga meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, mereka berdua mengalami luka-luka di bagian leher, punggung dan lengan. Sedangkan, ibu terduga pelaku mengalami luka. Kini, korban selamat sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Fatmawati.

"Luka (ibu terduga pelaku) di Punggung, lengan, sama pipi," tandas Gogo.

 

7 dari 8 halaman

6. Polisi Libatkan Psikolog Forensik Dalami Motif

Polisi melibatkan psikolog forensik untuk mendalami kepribadian remaja berinisial MAS, yang diduga menghabisi nyawa ayah dan neneknya dengan sebilah pisau di kawasan Cilandak. Hal ini dilakukan untuk menggali lebih jauh terkait motif di balik pembunuhan tersebut.

"Iya, libatkan (psikolog forensik dalami kepribadian anak)," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).

Gogo menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan kapan pemeriksaan bersama psikolog akan dilakukan, mengingat proses tersebut membutuhkan waktu.

"Masih proses. Ada mekanismenya psikologi itu, ada pengenalan, terus pengenalan, butuh waktu," jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa motif pembunuhan tersebut masih didalami dan belum bisa disimpulkan. Hasil pemeriksaan tersangka nantinya akan diumumkan bersamaan dengan temuan dari psikolog forensik.

"Motif masih didalami, orang bisa berasumsi mungkin ini tekanan, atau relasi nggak baik sama keluarga atau bagaimana, cuma kalau secara resmi (hasil pemeriksaan tersangka) belum. Karena ini nanti akan dirilis bareng psikologi forensik," tandas Gogo.

 

8 dari 8 halaman

7. Polisi Ungkap Kondisi Ibu Mulai Membaik

Kondisi ibu berinisial RM (69) yang menjadi korban penusukan oleh anaknya berinisial AMS (14 di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mulai membaik.

"Korban dirawat di RS Fatmawati dan infonya sudah mulai membaik," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Selatan AKBP AKBP Gogo Galesung di Jakarta, Minggu (1/12/2024).

Ia mengatakan, korban terluka di bagian leher, lengan, punggung dan pipi. "Kami juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk. Selain itu korban juga tidak bisa diajak ngomong," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, setelah kondisi membaik, korban akan diperiksa sebagai saksi kasus ini.

Gogo mengatakan, AMS (14) saat ini berada di Polres dan statusnya masih akan diperiksa lagi. Menurut dia, pelaku ini masih kategori anak sehingga penyelidikan harus bersama psikologi forensik untuk anak.

Pihaknya masih mendalami aksi penikaman ini dan orang lain bisa berasumsi pelaku di bawah tekanan atau relasi yang tidak baik dengan keluarga. "Semua masih berproses dan ada mekanismenya psikologi itu. Ada pengenalan, terus pengenalan, butuh waktu," tandas Gogo.