Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) mengimbau warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai agar mewaspadai potensi banjir hingga pekan depan.
"Sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing, tetapi kita tetap imbau waspadai banjir," ujar Kepala BPBD Kota Medan Yunita Sari, melansir Antara, Minggu (1/12/2024).
Baca Juga
Sebab, lanjut dia, laporan BMKG Wilayah I Medan menyatakan sebagian Sumatera Utara beberapa hari ke depan masih berpotensi diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat.
Advertisement
"Kondisi ini harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan banjir, longsor, serta bencana hidrometeorologi. Dampaknya, beberapa sungai yang melintas di Kota Medan berpotensi meluap, dan menyebabkan banjir di sepanjang bantaran sungai," papar Yunita.
Dia menjelaskan, BPBD Kota Medan mencatat, pekan ini sebanyak 24.874 warga Kota Medan terdampak banjir di 10 kecamatan akibat luapan sungai pada Rabu (27/11).
Menurut Yunita, terdapat tiga sungai yang melintasi wilayah Kota Medan yang mengalami luapan, yakni Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Sei Belawan.
"Kita minta warga tetap waspada akan potensi banjir," tandas dia.
Kepala BMKG Wilayah I Medan Hendro Nugroho sebelumnya mengatakan, sesuai data curah hujan beberapa stasiun BMKG di Sumatera Utara, tercatat intensitas hujan pada kategori sedang hingga sangat lebat dengan durasi yang cukup lama.
"Analisis kondisi atmosfer, fase MJO (Madden Julian Oscillation) selama satu minggu terakhir berada pada fase 2 dan 3, didukung nilai IOD (Indian Ocean Dipole) pada fase negatif sebesar -0,73," kata Hendro, Rabu 27 November 2024.
Â
Pengaruh Monsun Asia
Selain itu, lanjut Hendro, ada juga pengaruh dari Monsun Asia membawa masa udara lembab dari Laut China Selatan dan Samudra Hindia barat Sumatera Utara.
Menurut dia, analisis pola angin menunjukkan adanya konvergensi berupa belokan dan perlambatan angin terjadi tepat di wilayah Sumatera Utara.
"Kondisi ini diperparah oleh dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 99B yang terpantau di perairan Samudra Hindia barat Sumatera," ucap dia.
"Faktor-faktor ini meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat serta durasi yang panjang hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara," jelas Hendro.
Â
Advertisement
BPBD Jakarta Sebut Ada Satu RT di Penjaringan Jakut Terendam Banjir Rob
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jakarta menyebut, terdapat satu RT di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) terendam banjir rob akibat fenomena fase bulan baru pada Minggu (1/12/2024).
"Hingga pukul 15.00 WIB ada satu RT yang terendam banjir rob dengan ketinggian 40 centimeter," ujar Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Minggu (1/12/2024), melansir Antara.
Ia menjelaskan, banjir ini disebabkan banjir rob dan air juga menggenangi ruas jalan di Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Papanggo Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut dia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan di banjir pesisir atau rob pada 28 November sampai 6 Desember 2024.
"Banjir ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (di wilayah pesisir utara Jakarta)," terang Isnawa.
Â
Pasang Air Laut
Hal ini, lanjut dia, berdampak pada pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 2 pada Minggu (1/12/2024) pukul 05.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.
"BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan," kata Isnawa.
"Petugas juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," sambung dia.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi petugas," tandas Isnawa Adji.
Advertisement