Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan, Gus Miftah sudah mendapat maaf dari Surhaji, pedagang es teh yang dihina saat menjajakan dagangannya ketika Gus Miftah berceramah beberapa waktu lalu.
“Bapak Surhaji sudah memberikan maaf beliau dan kami berharap silaturahmi bisa kembali terjalin dengan baik,” kata kata Hasan melalui siaran video diterima, Rabu (4/12/2024).
Baca Juga
Hasan berharap, usai saling maaf-memaafkan, rasa kekeluargaan dari kedua pihak bisa tumbuh dan keduanya kembali rukun. Bahkan, Surhaji meminta Gus Miftah bisa berceramah di kampung tempatnya tinggal.
Advertisement
“Keadaan bisa kembali menjadi baik dan hubungan kekeluargaan bisa tumbuh di antara mereka berdua, bahkan Pak Surhaji menyatakan ingin melihat Gus Miftah Untuk mengadakan pengajian di Desa beliau Desa Banyusari,” ungkap Hasan.
Hasan memastikan, atas kejadian tersebut Istana mengambil hikmah agar selalu berhati-hati menyampaikan pernyataan di hadapan publik. Khususnya ketika bertemu rakyat kecil yang bekerja halal untuk menafkahi keluarganya.
“Kami semua tidak hanya untuk khusus presiden mengambil pelajaran yang sangat berharga dari kejadian ini, kita memang harus hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dalam menjaga sikap apalagi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang yang sedang memeras keringat untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari,” Hasan menandasi.
Gus Miftah Minta Maaf
Diberitakan sebelumnya, usai viral dan menimbulkan kecaman, Gus Miftah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujarnya dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).
Ia berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya. Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jemaah.
"Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat," katanya.
Advertisement