Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional atau (Mukernas) pada 13-15 Desember 2024.
Evaluasi usai gagal melenggang ke parlemen untuk periode 2024-2029 bakal menjadi salah satu agenda yang bakal dibahas di Mukernas.
Baca Juga
Meski begitu, evaluasi disebut tidak akan mengarah kepada pribadi kader, khususnya kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PPP Muhamad Mardiono atas kegagalan membawa PPP menuju Senayan.
Advertisement
“Tidak mungkin kita lakukan evaluasi terhadap satu orang, karena satu orang sehebat apapun dia tidak akan mampu melakukan apapun. Satu masalah akan lebih baik bila dipikirkan oleh banyak kepala daripada banyak masalah hanya dipikirkan oleh satu kepala,” kata Ketua Panitia Mukernas, Amri M Ali di DPP PPP, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Selain itu, Amri mengatakan, Mukernas adalah internal partai. Sehingga, kata dia berbagai hal strategis dan taktis yang menjadi dasar-dasar perjuangan partai bakal dibahas.
“Kita berharap mukernas ini menjadi starting point, menjadi langkah strategis pertama dan utama yang harus dilakukan sebagai langkah konsolidasi nasional yang sangat-sangat menentukan nasib PPP ke depan,” kata dia.
Amri memastikan, tidak akan mengundang pihak-pihak eksternal untuk ikut dalam pelaksanaan Mukernas PPP, baik di pembukaan maupun penutupan.
“Banyak hal yang kita sampaikan itu menjadi hal-hal yang sifatnya internal dan sangat-sangat privasi untuk partai persatuan pembangunan. Kalaupun kita akan mengundang pihak eksternal tidak di Mukernas, Insyaallah di Muktamar pada pembukaan dan penutupan,” ucapnya.
Ada Friksi?
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) sekaligus Ketua Pelaksana Organizing Commitee (OC) Mukernas PPP Amri M Ali, mengatakan PPP bakal mengevaluasi keberadaan kubu-kubu yang bersaing secara tidak sehat di internal partai.
Hal ini menjadi salah satu dari total tiga agenda yang menjadi fokus PPP dalam Mukernas yang bakal digelar ada 13-15 Desember 2024.
Tiga agenda yang dimaksud, yakni penetapan waktu dan lokasi Muktamar PPP 2025, evaluasi kinerja PPP pasca Pemilu 2024, dan penataan kembali PPP.
"Selama ini pelaksanaan konsolidasi PPP itu sangat rentan dengan konflik. Nah Mukernas ini juga akan membahas bagaimana menekan friksi, bagaimana menekan perbedaan, bagaimana menekan dinamika yang sangat tinggi di PPP, sehingga memunculkan kubu-kubu persaingan yang tidak sehat di internal," kata Amri di DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Advertisement
Tumbuh dan Berkembang
Menurut dia, konflik dan persaingan itu telah menyebabkan PPP sulit tumbuh dan berkembang menjadi partai besar. Meski begitu, Amri memastikan evaluasi tidak akan menyasar personal kader.
"Evaluasi itu tidak ditujukan untuk personal, tidak. Tapi karena asas pelaksanaan tugas-tugas di partai adalah kolektif dan kolegial, maka evaluasi itu akan diarahkan kepada kelembagaan dan struktur," jelas Amri.
Amri menyebut, evaluasi bakal mengutamakan analisis SWOT atau strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Sehingga, kekuatan dan kelemahan PPP dapat dipetakan.
"Kita ingin tampil lebih menarik, tentu kita tampil ingin lebih tangguh, tentu PPP ingin tampil menjadi partai yang lebih kuat," ujar dia.