Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membahas program Two and Two untuk pelatihan vokasi untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Kerajaan Arab Saudi. Program tersebut diusulkan oleh Himpunan Pengusaha Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) saat beraudiensi pada Senin (9/12/2024) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan Jakarta.
"Kami mengapresiasi terhadap usulan program yang diajukan oleh Himsataki, kami akan melakukan kajian terlebih dahulu untuk memastikan apakah program yang diusulkan memiliki dasar hukum atau payung hukum yang kuat," kata Yassierli dalam keterangan diterima, Selasa (10/12/2024).
Baca Juga
Yassierli menegaskan, payung hukum merupakan elemen penting yang harus dipenuhi agar pelaksanaan program dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan memberikan perlindungan optimal kepada semua pihak yang terlibat. Selain itu, dibutuhkan juga kompetensi yang memadai bagi para tenaga kerja yang ditempatkan di luar negeri.
Advertisement
"Kompetensi tidak hanya menjadi bekal penting bagi pekerja untuk bisa bersaing di pasar tenaga kerja internasional," pesan dia.
Dengan kompetensi dan payung hukum, Yassierli menjamin keduanya dapat mampu melindungi pekerja migran Indonesia terhadap hak mereka selama bekerja.
"Hal itu bentuk nyata dari pelindungan terhadap pekerja migran dan tugas kami sebagai pemerintah adalah memastikan bahwa yang bekerja itu kompeten," jelas Menaker.
Â
Tingkatkan Daya Saing
Menanggapi respons Menaker, Ketua Umum Himsataki Tegap Harjadmo menjelaskan bahwa program Two and Two ini dirancang sebagai ekosistem proses penempatan yang meliputi perekrutan, pelatihan dan sertifikasi dan penempatan, pelindungan Pekerja Migran Indonesia dalam satu kesatuan.
Harapannya, program tersebut dapat mengurangi angka pengangguran, meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia.
"Kita membangun harkat dan martabat pekerja migran Indonesia, menjadikan pekerja migran Indonesia sebagai aset nasional, dan meningkatkan devisa negara," kata Tegap.
Dengan begitu, Tegap optimistis program usulannya bisa menjadi ikhtiar mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
"Adapun salah satu strategi yang dapat diupayakan untuk menekan angka pengangguran adalah dengan meningkatkan kualitas SDM tenaga kerja," tandas dia.
Advertisement