Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma'ruf memberi arahan strategis untuk memperkuat urgensi transformasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. Hal itu disampaikan saat peluncuran buku Membangun Insan Pelindo di Museum Maritim Indonesia.
“Pelindo memiliki peran strategis dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto,” kata Aminuddin dalam keterangan diterima.
Aminuddin meyakini, Pelindo adalah kunci pendistribusian pangan dan energi. Jika Pelindo mampu beroperasi secara optimal, salah satu tantangan untuk mencapai swasembada pangan dapat teratasi.
Advertisement
“Dalam konteks TJSL, program Peningkatan Gizi dan pemberdayaan UMKM di wilayah kerja, sangat relevan,” yakin dia.
Senada dengan itu, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Usman berharap, TJSL bisa bertransformasi dari kegiatan filantropi menjadi program yang berorientasi pada dampak positif berkelanjutan.
“Mulai dari perencanaan, implementasi, pengukuran dampak, hingga komunikasi kepada para pemangku kepentingan,” ujar Ihsanuddin saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas perhitungan Social Return On Investment (SROI), Selasa (10/12/2024). Ihsanuddin menegaskan, pentingnya integrasi TJSL ke dalam bisnis perusahaan. Menurutnya, setiap unit operasi Pelindo Group harus memiliki minimal satu orang yang kompeten dalam mengelola TJSL.
“Kapabilitas SDM menjadi kunci. Dengan pengelolaan TJSL yang baik, performa bisnis juga meningkat,” tambahnya.
Upaya Pencapaian SDGs
Dia memastikan, program TJSL sejalan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Fokus Pelindo meliputi aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang terintegrasi dengan bisnis perusahaan.
“Ke depan, TJSL harus menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi perusahaan untuk menciptakan value creation yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” Ihsanuddin menandasi.
Sebagai informasi, pelatihan berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh 45 peserta dari 20 unit yaitu kantor pusat, regional, subholding, serta non-klaster Pelindo, serta turut dihadiri oleh Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN.
Diketahui, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengukur dampak program TJSL secara sistematis dan terukur, sesuai standar metode SROI.
Advertisement