Sukses

Tiru Soekarno, Prabowo Cerita Masjidnya di Hambalang Dirancang Orang Katolik

Prabowo mengatakan dirinya mengikuti jejak Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno yang menunjuk seorang Nasrani merancang Masjid Istiqlal.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dirinya membangun sebuah masjid di Hambalang, Jawa Barat. Prabowo menceritakan bahwa arsitek atau perancang masjid tersebut merupakan seseorang yang beragama Katolik.

Prabowo mengatakan dirinya mengikuti jejak Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno yang menunjuk seorang Nasrani merancang Masjid Istiqlal.

"Yang merancang Masjid Istiqlal arsiteknya ditunjuk oleh Presiden pertama kita justru bukan orang muslim, arsiteknya adalah orang nasrani. Ini kehebatan bangsa indonesia," jelas Prabowo saat meresmikan Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral di Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Kecil-kecilan saya juga bikin masjid di Hambalang, saya coba-coba ikut bung karno lah, yang merancang mendesain, membangun gereja (masjid) saya disitu adalah seorang Katolik," sambungnya.

Dia menuturkan bahwa hal tersebut menjadi tradisi di Indonesia. Kendati berbeda agama, Prabowo mengatakan bangsa Indonesia tetap bersatu dan rukun.

"Jadi ini tradisi kita bahwa kita berbeda agama, kita berbeda adat istiadat, tapi kita satu dalam keluarga besar bangsa Indonesia," tuturnya.

Prabowo meminta masyarakat Indonesia terus menjaga kerukunan dan perdamaian. Dia mengingatkan perbedaan yang ada tak boleh menjadi sekat pemisah dan sumber perpecahan.

"Mari kita teruskan jaga kerukunan. Jaga kemesraan diantara kita tidak ada yang lebih penting dari kerukunan perdamaian. Hanya dengan perdamaian kita bisa meraih kesejahteraan. hanya dengan perdamaian kita bisa jadi negara makmur dan adil," kata Prabowo.

2 dari 3 halaman

Prabowo Resmikan Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Jakarta

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral di Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024). Terowongan sepanjang 33 meter ini menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

"Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, pada sore ini saya resmikan terowongan silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katederal di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta," kata Prabowo saat peresmian, Kamis (12/12/1024).

Dia mengatakan Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral ini merupakan simbol kerukunan antar-umat beragama di Indonesia. Kendati memiliki banyak suku, kelompok etnis, agama, hingga adat istiadat, Prabowo menuturkan bangsa Indonesia tetap bersatu dan rukun.

"Hari saya sangat bergembira menghadiri acara ini peresmian Terowongan Silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, ini merupakan salah satu simbol dari kerukunan antara umat beragama," ujarnya.

Prabowo menyampaikan Indonesia merupakan salah satu negara paling majemuk di dunia. Dia mengingatkan perbedaan di Indonesia tak boleh menjadi sekat pemisah dan sumber perpecahan antar masyarakat.

"Bagi kita, perbedaan tidak boleh jadi sekat pemisah. Perbedaan adalah kekayaan kita, perbedaan memberi energi kekuatan. Perbedaan tidak boleh jadi sumber perpecahan," tutur Prabowo Subianto.

3 dari 3 halaman

Diusulkan Nasaruddin, Disetujui Jokowi

Menurut dia, kepemimpinan dari tokoh dan pendiri bangsa membuat Indonesia menjadi negara yang toleransi, empati, serta hidup bersatu dan rukun. Prabowo pun meminta masyarakat untuk menjaga perdamaian dan kerukunan.

"Mari kita teruskan, jaga kerukunan, jaga kemesraan di antara kita. Tidak ada yang lebih penting dari kerukunan perdamaian. Hanya dengan perdamaian kita bisa meraih kesejahteraan. Hanya dengan perdamaian kita bisa jadi negara makmur dan adil," pungkas Prabowo.

Sebagai informasi, pembangunan Terowongan Silaturahmi diusulkan oleh Imam Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang pada akhirnya didukung Presiden ketujuh RI Joko Widodo, seiring dengan proyek renovasi Masjid Istiqlal.

Awalnya, renovasi masjid hanya mencakup bagian interior dan eksterior seperti taman dan lahan parkir. Usulan terowongan muncul sebagai tambahan untuk mempererat hubungan antar rumah ibadah. Pembangunan dimulai pada 15 Desember 2020 oleh Kementerian PUPR melalui PT Waskita Karya.