Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto blak-blakan mengenai persoalan sejumlah kubu di internal partai Gerindra. Prabowo mengakui ada banyak kubu di partai yang dipimpinnya tersebut.
Namun, Prabowo tak mempermasalahkan hal tersebut, lantaran adanya kubu-kubu juga terjadi di partai lain.
Baca Juga
"Di tiap partai pasti ada kubu. Di Gerindra ada kubu juga. Banyak kubunya. Biasa. Enggak ada masalah," kata Prabowo saat memberikan pidato di acara HUT Golkar ke-60, Sentul, Bogor, Kamis (12/12).
Advertisement
Pernyataan itu disampaikan Prabowo ketika memuji Ketum Golkar Bahlil Lahadalia sebagai salah satu menteri di kabinetnya. Menurutnya, Bahlil adalah politikus cerdas dan tak tebang pilih.
"Dan saya lihat beliau itu tidak milih hanya konconya saja. Hanya kubunya saja," kata Prabowo.
Nyaman dengan Golkar
Prabowo juga memuji sejumlah menteri dari Golkar, salah satunya Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Prabowo mengaku nyaman ada Golkar di kabinet meski pada 2019 berada di pihak yang berlawanan.
"Jadi yang ingin saya sampaikan pertama. Saya merasa nyaman Golkar bersama saya. Saya nyaman dengan partai-partai KIM. Saya merasa nyaman ada Mbak Puan di sini, malam hari ini," kata Prabowo.
Advertisement
Prabowo Bingung Jokowi Pilih Bahlil Jadi Menteri: Kampusnya Tak Ada di Google
Presiden Prabowo Subianto mengaku pernah bingung terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang kala itu memilih Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi. Awalnya, dia mengulas soal kedekatannya dengan Ketum Partai Golkar itu.
“Saudara-saudara sekalian, hadir hari ini, sore hari ini saya melihat semangat yang baik terutama dari Ketua Umum saudara, Ketum baru (Bahlil), beliau saya kenal juga tidak lama. Baru-baru saja kita kenal ya Pak. Baru-baru saja. Karena waktu 2019 sepertinya saudara berada di tim yang lain,” tutur Prabowo disambut gelak tawa hadirin dalam acara HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
Meski belum lama kenal, Prabowo mengaku terkesan dengan Bahlil, mulai dari cara berucap, gerak gerik, pemikiran, hingga pandangannya yang meyakinkan.
“Serius ini. Serius. Serius. Waktu saya gabung dengan Pak Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, kabinet beliau, kabinet Pak Jokowi, saya agak aneh juga beliau dipilih jadi Menteri Investasi. Biasanya Menteri Unvestasi itu lulusan universitas di Amerika. Iya kan? Harvard University, atau Stanford atau Berkeley. Kalau enggak Amerika, minimal Inggris lah. Oxford University, Cambridge, atau Sorbonne,” jelas dia.
“Apalagi beliau dari Papua kan. Biasanya jabatannya tuh Menteri Pembangunan Desa Tertinggal. Tapi beliau milih Menteri Investasi,” sambungny
Prabowo pun mengaku pernah menanyakan riwayat pendidikan Bahlil secara langsung. Jawaban yang didapatnya pun menurutnya cukup membuat geleng kepala.
“Waktu saya ketemu saya tanya. Pak Bahlil, Anda, pelan-pelan saya nanyanya enggak enak, takut tersinggung. Pak Bahlil, Anda lulus dari universitas mana? Pak, universitas saya enggak ada di Google katanya. Habis itu Anda kalau ketemu investor-investor asing gimana? Saya enggak mau tanya, Anda bahasa Inggrisnya bagus enggak,” ujarnya disambut tawa hadirin.
“Dia bilang ke saya, Pak enggak ada masalah lah itu. Itu pengusaha pejabat dari Korea juga enggak bisa bahasa Inggris. Dari Jepang juga enggak bahasa Inggris. Jadi saya punya empat penerjemah. Satu bahasa Inggris, Jepang, Korea, Jerman. Jadi ke mana-mana penerjemahnya empat. Pintar juga orang ini saya bilang,” lanjut Prabowo.
Dia pun ingat bahwa Bahlil tinggal di daerah Fakfak, yang memang berada di pinggir pantai. Prabowo lantas memuji ibu yang membesarkan Bahlil, lantaran memberikan anaknya makan dengan lauk pauk ikan.
“Jadi cerdas. Dan saya walaupun sebentar, saya lihat dan saya saksi gimana beliau beroperasi. Bagaimana beliau jadi selain beliau menteri yang sukses, terus terang saja saya nilai sukses sebagai menteri, dan selain sukses beliau juga ternyata operasinya luar biasa,” Prabowo menandaskan.
Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com