Sukses

Banjir Rob Rendam 11 RT di Muara Angke Jakut, Warga: Paling Besar dari Kemarin-Kemarin

Menurut Ketua RE, warga sebenarnya sudah mendapat peringatan dari BMKG, tapi dianggap potensi banjir rob seperti biasa dan tidak terlalu besar.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir rob kembali melanda kawasan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Banjir akibat meningginya permukaan air laut ini terjadi pada Jumat (13/12/2024) pagi tadi. 

Ketua Rukun Warga (RW) 22 Pluit, Bani Sadar mengatakan, banjir rob merendam sejumlah Rukun Tetangga (RT) di wilayah Muara Angke.

"Air tiba-tiba datang dan deras sekitar pukul 06.00 WIB, kami dan warga panik karena air masuk ke dalam pintu rumah dan merendam jala ," kata Bani Sadar di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan banjir rob yang terjadi pada hari ini lebih besar dari banjir sebelumnya. Dia mencatat, total ada 11 RT yang digenangi banjir rob dengan level yang tinggi berada di tiga RT, yaitu RT 4, RT 5 dan RT 10.

"Rumah warga yang sudah digenangi air besar sekali, paling besar dari kemarin-kemarin," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Bani Sadar mengatakan, sebenarnya warga sudah mendapat peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tapi dianggap potensi banjir rob seperti biasa dan tidak terlalu besar.

Menurut dia, kawasan tersebut terendam karena kantong-kantong air yang ada tidak ditutup, sehingga rob masuk dengan cepat. "Jadi kantong air ini harus cepat ditutup dengan urukan untuk menghambat air," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Jalan RE Martadinata Terendam Rob

Selain pemukiman warga, banjir rob juga menggenangi Jalan RE Martadinata, Papanggo, Kecamatan Pademangan, sehingga berdampak terhadap arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Sebelumnya, banjir rob kembali merendam kawasan RW 22 Muara Angke yang menjadi akses utama menuju Pelabuhan Kaliadem Muara Angke di Jalan Dermaga Ujung 1 Pluit Kecamatan Penjaringan pada Jumat pagi.

"Saya masih mencari cara untuk pergi ke pelabuhan pagi ini," kata seorang warga, Dimas Prasetyo di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan setiap hari harus bekerja di kawasan Pelabuhan Kaliadem Muara Angke dan perjalanan dirinya kerap dihalangi banjir yang melanda kawasan tersebut.

Menurut dia genangan air cukup tinggi sehingga membuat kendaraan yang dibawa tidak dapat melintasi jalan yang terendam banjir.

 

Â