Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Idrus Marham menegaskan bahwa tidak akan ada musyawarah luar biasa (Munaslub) untuk menggeser kursi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang dijabat Bahlil Lahadalia. Idrus Marham mewanti kepada mereka yang tengah mengupayakan hal itu agar segera dihentikan.
“Seluruh gerakan-gerakan yang ada dan kita juga tahu orang-orangnya siapa, ya ada dari senior-senior kemudian ada juga dari teman-teman, semuanya kita tahu semua, ada isu mau munaslub, ada yang mau mengganti (ketum Golkar) mestinya diakhiri,” kata Idrus kepada media di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Baca Juga
Idrus menceritakan, isu munaslub sudah ada usai Bahlil terpilih sebagai ketua umum. Terhadap mereka yang tidak terima dengan kepemimpinan Bahlil, isu itu mulai digerakkan.
Advertisement
“Segera setelah terpilih pada bulan Agustus lalu, itu muncul berbagai gerakan-gerakan yang protes yang tidak terima dan bahkan ada gerakan-gerakan yang memprakasai untuk melakukan munas pada bulan Desember ini,” jelas dia.
Namun saat disinggung siapa sosok atau tokoh yang menggerakkan isu Munaslub Golkar tersebut, Idrus enggan menjawab. Idrus justru menyinggung validasi kepemimpinan Bahlil yang dipuji Prabowo saat puncak acara HUT ke-60 Partai Golkar kemarin.
“Pak Prabowo mengakui bahwa Pak Bahlil memiliki sikap patriotik yang tinggi merah putih yang jelas Indonesia dan yang paling penting lagi adalah Pak Bahlil mampu mengedepankan kecerdasannya dan secara konsisten ide pikirannya itu dapat dilakukan secara konsisten,” ungkap Idrus.
Idrus pun berkesimpulan, pujian Prabowo adalah konfirmasi terhadap Bahlil yang menjadi pemegang suara dukungan di Partai Golkar saat menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.
“Jadi pernyataan Pak Prabowo ini betul-betul mengakui ya bagaimana kepemimpinan Pak Bahlil di Partai Golkar dan sekaligus bagaimana kinerja Pak Bahlil di kabinet,” ucap Idrus menandasi.
Prabowo Heran Jokowi Pilih Bahlil Jadi Menteri Investasi
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengaku pernah bingung terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang kala itu memilih Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi. Awalnya, dia mengulas soal kedekatannya dengan Ketum Partai Golkar itu.
"Saudara-saudara sekalian, hadir hari ini, sore hari ini saya melihat semangat yang baik terutama dari Ketua Umum saudara, Ketum baru (Bahlil), beliau saya kenal juga tidak lama," kata Prabowo.
"Baru-baru saja kita kenal ya Pak. Baru-baru saja. Karena waktu 2019 sepertinya saudara berada di tim yang lain," tutur Prabowo disambut gelak tawa hadirin.
Meski belum lama kenal, Prabowo mengaku terkesan dengan Bahlil, mulai dari cara berucap, gerak gerik, pemikiran, hingga pandangannya yang meyakinkan.
"Serius ini. Serius. Serius. Waktu saya gabung dengan Pak Jokowi di Kabinet Indonesia Maju, kabinet beliau, kabinet Pak Jokowi, saya agak aneh juga beliau dipilih jadi Menteri Investasi. Biasanya Menteri Investasi itu lulusan universitas di Amerika. Iya kan? Harvard University, atau Stanford atau Berkeley. Kalau enggak Amerika, minimal Inggris lah. Oxford University, Cambridge, atau Sorbonne," ucap dia.
"Apalagi beliau dari Papua kan. Biasanya jabatannya tuh Menteri Pembangunan Desa Tertinggal. Tapi beliau milih Menteri Investasi," sambungnya.
Advertisement
Prabowo Sebut Bahlil Cerdas
Prabowo pun mengaku pernah menanyakan riwayat pendidikan Bahlil secara langsung. Jawaban yang didapatnya pun menurutnya cukup membuat geleng kepala.
"Waktu saya ketemu saya tanya. Pak Bahlil, Anda, pelan-pelan saya nanyanya enggak enak, takut tersinggung. Pak Bahlil, Anda lulus dari universitas mana? Pak, universitas saya enggak ada di Google katanya. Habis itu Anda kalau ketemu investor-investor asing gimana? Saya enggak mau tanya, Anda bahasa Inggrisnya bagus enggak," ujarnya disambut tawa hadirin.
"Dia bilang ke saya, Pak enggak ada masalah lah itu. Itu pengusaha pejabat dari Korea juga enggak bisa bahasa Inggris. Dari Jepang juga enggak bahasa Inggris. Jadi saya punya empat penerjemah. Satu bahasa Inggris, Jepang, Korea, Jerman. Jadi ke mana-mana penerjemahnya empat. Pintar juga orang ini saya bilang," lanjut Prabowo.
Dia pun ingat bahwa Bahlil tinggal di daerah Fakfak, yang memang berada di pinggir pantai. Prabowo lantas memuji ibu yang membesarkan Bahlil, lantaran memberikan anaknya makan dengan lauk pauk ikan.
"Jadi cerdas. Dan saya walaupun sebentar, saya lihat dan saya saksi gimana beliau beroperasi. Bagaimana beliau jadi selain beliau menteri yang sukses, terus terang saja saya nilai sukses sebagai menteri, dan selain sukses beliau juga ternyata operasinya luar biasa," terang Prabowo.