Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku rutin melaksanakan salat taubat setiap hari. Hal ini disampaikannya saat menanggapi seruan "taubatan nasuhah" dari Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy.
"Saya selalu melaksanakan salat taubat. Jadi taubatan itu diajarkan oleh agama," kata Mardiono di Jakarta dikutip dari Antara, Minggu (15/12/2024).
Baca Juga
Mardiono menegaskan bahwa manusia, termasuk dirinya dan para pengurus DPP PPP, pasti melakukan kesalahan setiap hari. Menurutnya, salat taubat merupakan bentuk refleksi atas dosa yang dilakukan.
Advertisement
"Setiap hari itu pasti kita akan memperbaharui dosa. Karena entah salah ucapan, salah tindakan, pasti kita membawa dosa. Oleh karena itu, Allah memberikan ruang untuk bertaubat," tuturnya.
Seruan Taubatan Nasuhah dari RomahurmuziySebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romy, menyerukan kepada seluruh pengurus DPP PPP untuk melakukan "taubatan nasuhah". Romy menegaskan bahwa seruan tersebut bukan ditujukan secara personal, melainkan kepada semua jajaran pengurus.
"Ketika saya menyampaikan seruan untuk 'taubatan nasuhah', itu ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini, dari 11 kali pemilu yang diikuti, PPP tidak masuk ke Senayan," kata Romy.
Romy menilai, kegagalan PPP meraih kursi di DPR RI harus diakui dan dijadikan refleksi oleh pengurus partai. Oleh karena itu, jajaran DPP PPP harus meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader dan simpatisan di Indonesia.
"Para pengurus DPP harus meminta maaf secara kesatria kepada kader dan simpatisan PPP karena telah gagal membawa partai berlambang Ka'bah masuk ke DPR RI," lanjutnya.
Â
Buka Diri Calon Pemimpin Baru
Selain itu, Romy menyarankan agar DPP PPP membuka diri untuk kehadiran calon pemimpin baru yang bisa membawa perubahan positif bagi partai.
"DPP harus bisa menyiapkan kader dan membuka diri untuk hadirnya calon pemimpin baru di tubuh PPP," pungkasnya.
Seruan ini muncul setelah hasil Pemilu terakhir menunjukkan performa PPP yang anjlok hingga gagal lolos ke Senayan, sebuah preseden pertama dalam sejarah panjang partai tersebut.
Advertisement