Liputan6.com, Jakarta - Polsek Ciputat Timur libatkan ahli digital forensik, untuk mengungkap kasus tewasnya tiga orang dalam satu keluarga di Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, pada Minggu, 15 Desember 2024.
"Belum bisa kami pastikan, karena kami akan menggunakan metode scientifik criminal investigation, untuk membuat jelas dan nanti akan kami libatkan juga ahli digital forensik, kedokteran forensik," kata Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga
Terhadap hasilnya, nantinya akan didapat dari kedokteran forensik, sehingga nantinya dapat disimpulkan penyebab terjadinya kasus tersebut.
Advertisement
"Jadi sementara masih dalam proses pendalaman penyelidikan. Untuk informasi tersebut (soal pinjol) belum kami dapatkan di mana," ujarnya.
Polisi pun telah mengamankan beberapa barang bukti, yaitu diantaranya tali rafia dan tali tambang, lalu pakaian-pakaian korban, serta handphone 3 buah milik suami istri.
"Kita sudah amankan beberapa barang bukti sebagai kelengkapan penyelidikan," ungkapnya.
Diketahui, AF, YA dan AAH yang masih berusia tiga tahun meninggal dunia pada Minggu, 15 Desember 2024. Dari keterangan saksi kepada polisi, sebelum ditemukan meninggal, YA, istri korban sempat bercerita bila suaminya AF melakukan pinjaman online atau pinjol.
Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Pinjol di Tangerang, Psikolog Sebut Ada Unsur Pembunuhan
Satu keluarga ditemukan meninggal dunia di dalam rumah di Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
Ketiga korban terdiri dari suami berinisial AF (31), istri, YL (28), dan anak mereka yang berusia tiga tahun, AH, ditemukan pertama kali Minggu 15 Desember 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.
Polisi masih menyelidiki penyebab tewasnya satu keluarga ini. Namun dugaan sementara, mereka bunuh diri akibat sang suami, AF, terlilit pinjaman online (pinjol).
Psikolog Forensik Reza Indragiri menduga, insiden ini tidak hanya bunuh diri, tapi juga terjadi dugaan pembunuhan. Reza menyebut, salah satu korban yakni AH berstatus sebagai anak yang masih berusia tiga tahun.
"Jadi, pada peristiwa menyedihkan ini, tampaknya telah terjadi pembunuhan dan bunuh diri sekaligus," kata Reza saat dihubungi, Senin (16/12/2024).
Sementara itu, dua korban yakni pasangan suami istri AF dan YL bisa dispekulasikan bahwa mereka tewas akibat bunuh diri.
Tetapi, terhadap anak-anak yang juga tewas bersama kedua orang dewasa tersebut, tidak boleh diasumsikan bahwa anak-anak berkehendak atau bersepakat melakukan bunuh diri.
"Anak-anak harus diposisikan sebagai individu yang dipaksa untuk kehilangan nyawa," ujar Reza.
Reza menegaskan bunuh diri tidak punya pembenaran apa pun. Bunuh diri adalah keputusan yang salah. "Jangan ditiru," ujar Reza.
Namun, kata dia, jika ada orang yang memutuskan untuk mengambil jalan yang salah itu, cobalah tinggalkan catatan terakhir. Setidaknya agar kematian mereka tidak misterius dan memudahkan polisi dalam memberikan kesimpulan. Tidak seperti kasus ini, yang berspekulasi mereka bunuh diri karena terjerat pinjol.
"Ada tidaknya unsur pidana serta memberikan kepastian kepada keluarga tentang kematian tersebut," kata Reza.
Advertisement
Kronologi Penemuan Satu Keluarga Tewas Diduga Akibat Terlilit Pinjol
Sebelumnya, jasad para korban ditemukan pertama kali pada Minggu, 15 Desember 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin mengatakan, ketiga korban yakni pasangan suami-istri AF (31) dan YL (28) beserta anak laki-laki inisial AH (3).
"Benar telah ditemukan adanya 3 orang jenazah atau satu keluarga," kata Kemas dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).
Kemas menerangkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.
Kejadian satu keluarga tewas diketahui pertama kali oleh kerabat korban saat datang ke rumah korban untuk menyalakan air. Kebetulan tombol on/off-nya berada di dalam rumah korban.
"Namun pintu rumah masih kondisi terkunci," ujar Kemas.
Kemas mengatakan, kerabat korban kemudian membuka pintu rumah melalui jendela samping. Terlihat di dalam kamar, YL dan AH sudah terbaring kaku. Sementara itu, AF ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di dapur dengan menggunakan tali tambang yang terikat di atas kayu plafon.
"Saat ini ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan Visum Et Repertum," ujar Kemas.
Informasi yang beredar, meninggalnya satu keluarga ini ada hubungan dengan masalah pinjaman online (pinjol). Hal itu diketahui dari keterangan saksi inisial A yang sempat mendengar kesaksian dari YL bahwasanya suaminya, AF, terjerat pinjaman online.
Terkait hal ini, polisi belum dapat memberikan kesimpulan. Kemas menyebut, masih dalam proses penyelidikan.
"Motif kematian ketiga korban masih dalam penyelidikan unit Reskrim Polsek Ciputat Timur dan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan," ujar Kemas.
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Advertisement