Sukses

Polisi Berjaga di Lokasi Keributan di Jakpus, Cegah Bentrokan Terulang

Satu orang meninggal dunia akibat bentrokan antarwarga dengan pekerja yang terjadi pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi dikerahkan menjaga lahan milik salah satu perusahaan yang berada di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kehadiran mereka untuk mencegah bentrokan terulang kembali.

Satu orang meninggal dunia akibat bentrokan antarwarga dengan pekerja yang terjadi pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB.

"Untuk mencegah terjadinya eskalasi yang meningkat, kita tetap melakukan penjagaan di sekitar TKP. Sambil kami juga melakukan olah tkp di sekitaran TKP," kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

Aditya mengatakan, saat ini menurunkan 30 personel gabungan dari Polsek Tanah Abang dan Polres Metro Jakpus.

"30 personel untuk mengamankan," ucap dia.

Di sisi lain, kepolisian tengah mengidentifikasi para pelaku yang terlibat bentrok. Beberapa orang yang mengetahui kejadian tersebut juga sedang dimintai keterangan.

 

2 dari 3 halaman

Olah TKP

Dalam hal ini, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan CCTV untuk mempermudah proses identifikasi terhadap para pelaku yang terlibat bentrokan.

"Ini sedang kami identifikasi. Saat ini kami sudah mengamankan tiga titik cctv, sedang kami dalami sehingga mendapatkan gambaran yang utuh terkait bentrokan kemarin," kata dia kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

Aditya menyebut, total saksi berjumlah 10 orang terdiri dari pihak pekerja perusahaan dan warga.

"Itu yang mengetahui kejadian tersebut," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Bentrokan

Bentrokan terjadi pada Selasa (17/12/2024) sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut informasi, ada 30 warga yang mendatangi para pekerja saat membersihkan lahan milik perusahaan. Imbas keributan, satu korban dari pekerja itu meninggal dunia.

"Jadi untuk korban meninggal dunia berinisial AS (71) orang yang berkerja sebagai operator excavator. Korban meninggal dunia karena sabetan benda tajam. Kemudian dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pelni korban meninggal dunia," ucap dia.

Aditya mengatakan, keributan dipicu karena adanya miskomunikasi antara warga dengan para pekerja. Hal itu diketahui berdasar keterangan saksi.

"Untuk pastinya masih kami dalami, sekarang sedang berproses. Kemudian untuk pengerjaan di lahan ini sudah berjalan sejak 3 bulan yang lalu," ucap dia.

Video Terkini