Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono nyaris tertimpa videotron pada Senin, 16 Desember 2024 lalu. Momen itu terekam dalam sebuah video yang dibagikan Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) sekaligus putra Hendropriyono, Diaz Hendropriyono di akun media sosialnya.
Diaz menceritakan, saat kejadian ayahnya sedang berpidato di panggung dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Slamet Riyadi di Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
“Acara di dalam tenda, tapi saat itu memang sedang hujan deras dan angin kencang dan ayah saya bergeser turun dari panggung,” tulis Diaz menjelaskan video tersebut di akun Instagram @diaz.hendropriyono, dikutip Kamis (19/12/2024).
Advertisement
Tidak lama setelah itu, lanjut Diaz, videotron yang cukup besar ambruk di atas panggung dan hampir menimpa ayahnya.
"Bersyukur karena lolos dari maut,” ucap pria yang kini menjabat Wamen LH tersebut.
Dalam video singkat yang dibagikan Diaz, Hendropriyono tampak sedang menyampaikan pidato. Namun, tiba-tiba videotron yang berada di belakangnya ambruk. Hendropriyono tampak kaget dan langsung bergeser.
Profil Singkat AM Hendropriyono
AM Hendropriyono merupakan seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia. Sosoknya bukan orang sembarangan. Bagaimana tidak, dia adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama.
Bahkan, dia juga dijuluki sebagai the master of intelligence karena menjadi 'Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen' pertama di dunia.
Jenderal Bintang 4 TNI AD ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1967 dan berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sepak terjangnya di dunia militer pun sudah tidak perlu diragukan lagi.
Advertisement
Jadi Menteri hingga Kepala BIN
Selain militer, sepak terjangnya di dunia pemerintahan dan politik juga tak perlu diragukan lagi. Sejumlah posisi strategis di pemerintahan pernah diduduki oleh sang Jenderal.
Dia pernah menjabat Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII pada 1998-1999, kemudian Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, Menteri Tenaga Kerja ad-interim dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode 2001-2004.
Reporter: Titin Supriatin
Merdeka.com