Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, membuka kegiatan Edukasi Pengelolaan Keuangan Keluarga, bertempat di Kantor Pusat Kemendukbangga/BKKBN, Rabu (18/12/2024). Acara ini juga diselenggarakan secara virtual dan disiarkan live di akun Youtube @BKKBN Official.
Dalam pemaparannya, Wamen Isyana menyatakan bahwa perubahan lingkungan strategis yang terjadi saat ini menuntut adaptasi dan inovasi. Termasuk dalam pengelolaan keuangan keluarga. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
"Indeks Literasi Keuangan yang berada pada angka 65,4% dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 75,02% menunjukkan bahwa masih ada gap yang harus kita jembatani untuk mewujudkan keluarga yang cerdas finansial," ujar wakil menteri (wamen) Isyana dalam sambutan.
Advertisement
Pada kesempatan ini Wamen Isyana juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam upaya membuka wawasan masyarakat, khususnya keluarga dalam pengelolaan keuangan. Kemudian bagaimana cara mengajukan pinjaman dan investasi yang aman, serta pemahaman terhadap pemanfaatan teknologi digital melalui digital platform dengan personal branding. Tujuannya, untuk membangun reputasi dan khususnya memberi nilai tambah ekonomi.
Kemendukbangga/BKKBN telah mengambil langkah-langkah strategis dengan mengembangkan materi pengelolaan keuangan berbasis siklus. Bukan hanya ibu-ibu saja, melainkan anak-anak juga sudah mulai harus bisa diajarkan.
"Kita juga pastinya sering mendengar istilah sandwich generation, bagaimana keluarga-keluarga muda saat ini harus menghidupi anak-anaknya, tapi juga harus menghidupi orang tuanya yang tidak memiliki literasi keuangan, sehingga orang tua bergantung pada anak-anaknya,” ungkap wamen Isyana.
Waspadai Game Online
Di sela sambutannya, wamen Isyana juga menyampaikan bahwa di era teknologi dan digitalisasi dewasa ini tantangan yang dihadapi keluarga semakin kompleks. Kemendukbangga/BKKBN ingin agar para orang tua memiliki kemampuan finansial yang baik, sehingga tidak membebani generasi di bawahnya (anak-anak). Sementara generasi di bawahnya juga berdaya karena sudah sejak muda memiliki investasi yang baik.
Wamen Isyana juga berpesan agar masyarakat mewaspadai judi-judi online yang berkedok game online karena sangat berbahaya. Kemendukbangga/BKKBN harus mengantisipasi bagaimana cara pencegahannya. Masyarakat juga perlu menghindari investasi illegal dengan cara memastikan bahwa orang atau perusahaan yang menawarkan produk investasi sudah memiliki izin.
"Jangan tergiur dengan keuntungan janji yang tidak wajar. Yang paling penting, laporkan jika ada penghimpunan dana dan investasi yang mencurigakan,” pesan wakil menteri Isyana.
Hadir dalam acara itu Deputi Bidang Keluarga Sejahtera-Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Nopian Andusti, SE, MT, yang sekaligus menutup acara, seraya berpesan, “Apabila keluarga memiliki uang, maka uang yang ada jika dimanfaatkan dengan baik akan memberi kebermanfaatan bagi keluarga.
Advertisement