Liputan6.com, Jakarta - Survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memotret sentimen publik terhadap program kerja di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, publik terlihat positif dan optimis kepemimpinan Prabowo-Gibran akan mampu membawa Indonesia lebih baik lagi.
"Mayoritas responden cukup yakin bahwa Presiden Prabowo mampu meneruskan dan mengembangkan apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya. Sebanyak 63,1% responden menilai cukup yakin dan 16,5% persen menilai sangat yakin,” Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan dalam keterangan diterima, Sabtu (21/12/2024).
Ali menjelaskan, sentimen positif yang dibaca sebagai optimisme merupakan harapan besar publik terhadap upaya pemerintah untuk dapat merealisasikan Astacita dan visi besar Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam melanjutkan perjalanan menuju Indonesia emas di 2045.
Advertisement
“Berdasarkan suara responden, 76,4% mengaku positif memandang Kabinet Merah Putih, sedangkan 18,8% responden mengaku netral saja dan hanya 4,8% yang mejawab negatif,” jelas Ali.
Ali menambahkan, jawaban responden pada pertanyaan tersebut berbanding lurus dengan pertanyaan terkair performa Kabinet Merah Putih di bulan-bulan pertama masa kepemimpinan Prabowo-Gibran.
“Sebanyak 40,32% responden menjawab lebih baik dan 27,76% menyatakan jauh lebih baik. Hanya 8,17% yang mengungkap tidak ada perubahan dan 10,25% mengatakan lebih buruk,” beber Ali.
Sebagai informasi, periode survei dilakukan pada 12 Desember 2024 dan berakhir pada 19 Desember 2024. Survei bermaksud mengumpulkan pandangan kelas menengah intelektual tentang evaluasi Kabinet Merah Putih akhir tahun 2024 dan Proyeksi 2025.
20 Provinsi Besar di Indonesia
Kelas menengah intelektual dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (S1, S2, S3) yang secara sadar dan aktif mengamati proses sosial dan politik dan memiliki pandangan mandiri terhadap situasi sosial-politik yang terjadi, setidaknya selama tahun 2024.
Total, ada 20 Provinsi Besar di Indonesia yang masuk ke dalam target survei. Sedangkan total responden dalam survei ini adalah 700 orang dengan pengambilan sampel yang digunakan Purposive Sampling atau responden terpilih adalah memiliki kriteria khusus seperti dosen/ pakar, peneliti, NGO, hingga aktivis.
Metode dalam survei yang digunakan melalui google form, email, whatsapp hingga tatap muka secara daring. Sementara error sampling dalam survei ini +/- 3,69 % pada interval dengan tingkat kepercayaan 95%.
Advertisement