Sukses

Pengamat: Sinergi Swasta dan BUMN ala China Bisa Jadi Kunci Investasi Global di Indonesia

Associate Director BUMN Research Universitas Indonesia Toto Pranoto menyoroti perlunya Indonesia mencontoh strategi China dalam menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif bagi investor global.

Liputan6.com, Jakarta - Associate Director BUMN Research Universitas Indonesia Toto Pranoto menyoroti perlunya Indonesia mencontoh strategi China dalam menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif bagi investor global. 

Hal ini disampaikannya dalam acara bertema “Investasi dan Hilirisasi: Kunci Pertumbuhan Ekonomi Nasional” bersama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta pada Senin (23/12/2024).

Menurut Toto, pemerintah China sukses membangun sinergi antara BUMN dan sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

“Saya bisa lihat bagaimana pemerintah China itu menumbuhkan pilar ekonominya tidak hanya bertumpu kepada BUMN saja, tapi juga bagaimana mereka membawa sektor swastanya bersama-sama untuk bisa menumbuhkan industri, sehingga kemudian ekonomi bisa tumbuh berkali-kali lipat di sana,” tutur Toto.

Toto menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan China dalam menciptakan ekosistem investasi yang kompetitif adalah pembagian peran yang jelas antara sektor BUMN dan swasta. Menurutnya, pemerintah China berhasil mengelola sektor strategis melalui BUMN, sambil memberi ruang bagi sektor swasta untuk berkembang di bidang yang potensial.

“Pemerintah itu bisa bagi bahwa untuk sektor yang memang harus dikuasai oleh sektor perusahaan negara itu dibagian yang mana? Misalnya kaitannya dengan industri yang vital,” jelas Toto.

“Tapi ada sektor lain yang kemudian dibagi, di mana sektor swastanya diminta stimulate untuk juga mereka bisa tumbuh. Industri otomotif misalnya, mereka punya BUMN namanya SAIC, tapi yang lebih gede sekarang yang berkembangnya BYD,” tambahnya.

 

2 dari 2 halaman

Pendirian Pabrik

Salah satu contoh nyata dari strategi ini adalah pendirian Gigafactory Tesla di Shanghai. Toto menjelaskan bahwa pemerintah China memberikan berbagai kemudahan yang mendorong investasi asing. 

“Lahannya disediakan oleh pemerintah wilayah Shanghai, investment yang dibutuhkan untuk capital investment maupun working capital-nya juga disediakan oleh bank-bank relatif domestik di China,” ungkapnya.

“Coba kita bayangkan sekelas Tesla-Elon Musk saja, kemudian pemerintah China memberikan fasilitas seperti itu,” sambungnya.

Toto menilai pendekatan tersebut dapat diadaptasi di Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi global. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta.

“Jadi saya optimis, kalau nanti ke depan nih harmonisasi hubungan pusat-daerah sekitar semakin lama semakin bagus, maka mudah-mudahan betul-betul investasi asing bisa masuk ke Indonesia,” kata Toto.