Sukses

Wakil Rais Aam PBNU Tak Percaya Wacana MLB NU Direstui Kiai Sepuh

Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar menampik adanya keabsahan pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang mengemuka belakangan ini. Dia menegaskan, MLB NU ini tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam AD/ART organisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Anwar Iskandar menampik adanya keabsahan pelaksanaan Muktamar Luar Biasa (MLB) yang mengemuka belakangan ini. Dia menegaskan, MLB NU ini tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam AD/ART organisasi. 

"Kalau di media diisukan ada pelaksanaan MLB di Surabaya dan akan ditutup di Jombang, dan dihadiri oleh setiap pengurus wilayah (PW), kemudian cabang, kemudian akan silaturahim kepada sesepuh, maka itu sebuah kebohongan belaka," kata Kiai Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (24/12/2024).

Ia menambahkan, terdapat kecacatan dalam penyelenggaraan MLB NU. Pertama, MLB tidak melibatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Kedua, MLB harus diikuti 50 persen lebih dari Pengurus Cabang NU (PCNU) atau Pengurus Wilayah NU (PWNU) di seluruh Indonesia.

"Dan nyatanya 100% dari cabang dan PW seluruh Indonesia menyatakan menolak adanya Muktamar Luar Biasa," tegas dia.

Kiai Anwar mengungkap, pada acara Konsolidasi PCNU se-Jawa Tengah di Hotel Dwangsa Lorin Sukoharjo yang dihadirinya pada Sabtu (21/12/2024) lalu, seluruh pengurus cabang dan PWNU se-Jawa Tengah menyatakan menolak adanya muktamar luar biasa.

“Mereka menyebut MLB tidak sejalan dengan peraturan organisasi,” ungkap Kiai Anwar.

 

2 dari 2 halaman

MLB NU Lelucon

Semenara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menilai, Muktamar Luar Biasa (MLB) sebagai lelucon. Pasalnya, berdasarkan hasil penelusuran Gus Fahrur, sampai saat tak ditemukan satu pun cabang NU yang mendukung acara tersebut.

"Ini organisasi besar. Ini organisasi mapan. Masak bikin acaranya melalui zoom, daring. Aneh," kata dia saat dikonfirmasi terpisah.

Gus Fahrur menduga, ada tujuan lain di balik wacana MLB ini sebagai pembentukan opini.

“Pada taraf selanjutnya, manuver ini bertujuan untuk mendegradasi atau membuat kesan bahwa kepemimpinan Ketua Umum PBNU saat ini, Yahya Cholil Staquf, tidak solid,” katanya menandasi.