Liputan6.com, Depok - Sejumlah warga telah meninggalkan Kota Depok, Jawa Barat untuk memanfaatkan momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Terkait hal ini, Pemerintah Kota Depok telah mengingatkan warganya yang meninggalkan rumah dalam waktu lama, agar melapor ke petugas keamanan dan pengurus lingkungan.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, warga yang meninggalkan rumah untuk liburan Nataru dapat melapor ke tetangga maupun pengurus lingkungan. Hal itu dilakukan untuk mencegah hal yang tak diinginkan dapat terjadi.
Baca Juga
“Kalau mau liburan dan meninggalkan rumah kosong, titip sama tetangga, saudara, petugas keamanan, atau komunikasikan dengan RT atau RW-nya,” ujar Nina, Kamis (26/12/24).
Advertisement
Nina menjelaskan, laporan yang diberikan warga hendak bepergian lama penting dilakukan. Hal itu dapat mengingatkan tetangga maupun pengurus lingkungan, membantu mengawasi rumah yang ditinggal bepergian.
“Jadi akan saling membantu memberikan pengawasan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” jelas Nina.
Nina mengingatkan, warga yang bepergian dalam waktu lama untuk memastikan kondisi rumah yang ditinggalkan aman. Selain itu, warga dapat mencegah terjadinya potensi kebakaran, seperti kompor gas atau listrik dalam keadaan tercabut atau mati.
“Jaga keamanan, jaga harta, jaga aset, jaga keluarga, karena kalau bukan kita siapa lagi yang bisa menjaganya,” terang Nina.
Imbauan yang diberikan Pemerintah Kota Depok diharapkan dapat dipatuhi warga yang bepergian memanfaatkan libur Nataru. Hal itu untuk memastikan saat warga kembali ke rumahnya, tidak menjadi korban kriminalitas maupun hal lain yang merugikan.
“Saya berdoa semoga perjalanan liburannya lancar, bahagia, sehat, dan selamat kembali ke Depok,” ucap Nina.
7 Langkah Antisipasi Kebakaran Rumah
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Adnan Mahyudin meminta warga yang memanfaatkan libur Nataru dapat melakukan langkah preventif. Menurutnya, hal itu demi menjaga rumah yang ditinggalkan tetap aman dan bebas dari bahaya kebakaran.
“Ada tujuh langkah antisipatif yang dapat dilakukan warga guna mencegah terjadinya kebakaran,” ujar Adnan.
Adnan mengungkapkan, ketujuh langkah tersebut yakni penggunaan lilin dalam kondisi aman dan di tempat yang stabil, penggunaan lampu Natal yang teruji keamanannya. Selanjutnya, warga dapat memastikan kabel listrik yang digunakan berfungsi dengan baik.
“Gunakan kabel listrik yang aman dan hindari penggunaan kabel yang rusak atau kusut karena dapat menyebabkan korsleting listrik dan kebakaran. Pastikan penggunaan kabel listrik sesuai kapasitas dan tidak terlalu menumpuk,” ungkap Adnan.
Penggunaan alat pemanas seperti kompor, oven, dan perangkat lainnya turut menjadi perhatian. Pastikan alat tersebut berfungsi dengan baik dan dalam kondisi bersih. Jangan tinggalkan alat tersebut dalam keadaan menyala tanpa pengawasan.
Advertisement
Hati-Hati Gunakan Kembang Api
“Pada momen malam tahun baru, tidak dapat dipungkiri pasti ada warga menyalakan kembang api, ini perlu menjadi perhatian,” ucap Adnan.
Adnan menuturkan, penggunaan kembang api sesuai dengan petunjuk penggunaan aman. Pastikan lokasi peluncuran kembang api jauh dari bangunan, pepohonan, atau bahan mudah terbakar lainnya.
“Begitupun dalam penanganan, warga harus memahami teknik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan pemadaman awal penanganan darurat ketika terjadi kebakaran,” tutur Adnan.
Adnan menambahkan, warga yang melakukan perjalanan mudik atau meninggalkan rumah dalam waktu lama, dapat memperhatikan kondisi kelistrikan di rumah. Pastikan kondisi listrik dalam kondisi aman, mencabut seluruh kontak listrik yang terpasang tanpa pengawasan.
“Kita jaga secara bersama akan keselamatan dan hindari resiko kebakaran saat Nataru,” pungkas Adnan.