Sukses

Kapal Kayu Borobudur Siap Berekspedisi

Ekspedisi disiapkan untuk melakukan napak tilas melewati rute Kayu Manis, yang pernah dilalui para pedagang nenek moyang Indonesia. Ekspedisi yang dimulai pada 15 Agustus 2003 ini dilepas Presiden Megawati.

Liputan6.com, Denpasar: Untuk mengenang napak tilas perjalanan nenek moyang ke berbagai belahan dunia, sebuah kapal ekspedisi Borobudur diluncurkan. Peresmian kapal ekspedisi ini dilakukan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika di Palabuhan Benoa, Bali, Rabu (16/7). Rencananya, ekspedisi kapal ini baru dimulai pada 15 Agustus 2003 dan dilepas oleh Presiden Megawati Sukarnoputri dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang juga bertepatan dengan rencana pemugaran Candi Borobudur.

Nama kapal Borobudur diambil dari dinding relief Candi Borobudur berukuran panjang 18,23 meter dan lebar 4,25 meter. Kapal ini dikerjakan oleh As`ad Abdullah, putra Pulau Kangean dibantu 26 orang pekerja selama 4,5 bulan. Sedangkan ide pembuatan kapal ini berasal dari Nick Burningham, arkeolog kelautan dan teknik pembuatan kapal asal Australia. Pembuatan kapal ini terinspirasi oleh model kapal yang juga terdapat pada dinding Candi Borobudur.

Ekspedisi ini disiapkan untuk melakukan napak tilas melewati rute Kayu Manis. Dahulu, rute ini dilalui para pedagang nenek moyang Indonesia dengan melintasi Lautan Hindia sampai ke Madagaskar dan berakhir di Afrika Barat. Kapal yang akan diberi nama oleh Presiden saat pelepasan nanti dinakhodai I Gusti Putu Ngurah Sedana dan 10 awak, semuanya putra Indonesia. Eskpedisi ini membawa misi damai ke kawasan yang dilaluinya.(DEN/Aries Wicaksono dan Putu Setiawan)
    Video Terkini