Sukses

Gibran Tinjau Proyek Bendungan Jlantah Karanganyar, Minta Pembangunan Selesai Sesuai Target

Bendungan berkapasitas tampung 10,97 juta m³ dengan luas genangan 50,45 hektar diproyeksikan menjadi salah satu pendukung program ketahanan pangan nasional dari sisi manfaat irigasi dan ketahanan energi dari manfaat energi listrik yang dihasilkan.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau proyek Pembangunan Bendungan Jlantah di Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada Jumat (27/12/2024). 

Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan progres pembangunan bendungan yang telah mencapai 98,55% tersebut sesuai timeline yang telah ditetapkan.

Bendungan berkapasitas tampung 10,97 juta m³ dengan luas genangan 50,45 hektar tersebut diproyeksikan menjadi salah satu pendukung program ketahanan pangan nasional dari sisi manfaat irigasi dan ketahanan energi dari manfaat energi listrik yang dihasilkan. 

Dikutip dari keterangan tertulis, Gibran menekankan pentingnya keberlanjutan sumber daya air untuk mendukung produktivitas pertanian sekaligus sebagai langkah strategis dalam memitigasi dampak perubahan iklim. 

Selain itu, Gibran juga menyoroti peluang bendungan ini dalam mendukung pengembangan energi terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Hal ini, sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi melalui diversifikasi sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

 

2 dari 2 halaman

Kurangi Dampak Banjir

Untuk itu,Gibran berharap proyek Bendungan Jlantah selesai tepat waktu.

“Sehingga para petani dapat segara meningkatkan hasil produksinya, dan masyarakat sekitar mendapatkan manfaat yang lebih luas, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan,” kata Gibran dalam keterangannya, Jumat (27/12/2024).

Selain akan mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar, Bendungan Jlantah juga diproyeksikan bermanfaat untuk mereduksi banjir (70,33 m³/detik) dengan luas lahan 87 hektar, sumber air baku sebesar 150 liter per detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 10 Mega Watt dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) hingga 0,625 Mega Watt, serta pariwisata.