Sukses

Inklusivitas Toyota, Menciptakan Ruang untuk Semua

Pemerintah mewajibkan perusahaan, baik BUMN maupun swasta, untuk mempekerjakan penyandang disabilitas tanpa diskriminasi.

Liputan6.com, Jakarta PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berinovasi untuk menghasilkan produk-produk yang mengikuti perkembangan zaman. Toyota juga terus memastikan kualitas produksi yang bertaraf dunia serta menjadi perusahaan yang menjunjung tinggi inklusivitas.

Untuk mendukung kinerja perusahaan, Toyota menghormati dan mendukung setiap individu termasuk para difabel. Hal tersebut berdasarkan komitmen perusahaan melalui strategi kebersamaan, kesetaraan, dan inklusi.

President Direktur TMMIN, Nandi Julyanto menyatakan awalnya perusahaan memiliki kebijakan hanya menerima tenaga kerja yang homogen untuk menjamin kualitas. Seiring berjalannya waktu dengan berbagai kebutuhan masyarakat dengan mobilitas yang berbeda, akhirnya kebijakan tersebut mulai bertransformasi. 

"Dari industri otomotif menjadi mobility company. Sehingga kamu harus memberikan atau deliver happiness kepada seluruh pelanggan kami. Sehingga kami membuat kebijakan bahwa membutuhkan untuk tenaga kerja yang sangat bervariasi dari segi value dan kemampuan," kata Nandi kepada Liputan6.com. 

Toyota meyakini berbagai inovasi akan terus tumbuh dari keberagaman yang ada. Nandi menyebut bahwa TMMIN terus menjunjung tinggi filosofi Toyota Motor Corporation, salah satunya yaitu semua orang dapat mengakses fasilitas, pekerjaan, dan bekerja di perusahaan perakit kendaraan ini.

"Sehingga tentunya kami juga persiapkan segala sesuatunya untuk orang atau tenaga kerja yang difabel. Dan kami persiapkan bagi semua orang untuk berkembang, ada room to grow masing-masing karyawan, mereka bisa explore berkembang lebih baik," paparnya.

Kebijakan perusahaan yang diterapkan oleh Toyota ini guna memberikan kesempatan yang luas bagi para difabel masuk dunia kerja sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Bahwa perusahaan negara baik di pusat ataupun di daerah diwajibkan menerima difabel minimum 2 persen dari seluruh karyawan. Sedangkan perusahaan swasta menerima minimum satu persen dari seluruh karyawan. 

2 dari 3 halaman

Optimalkan Sumber Daya Manusia

Langkah besar di lingkungan TMMIN untuk mendukung inklusivitas berjalan sejak tahun 2023. Vice President TMMIN, Bob Azzam menyatakan bahwa Toyota berupaya dapat mengoptimalkan semua sumber daya manusia yang memiliki talenta. Untuk perekrutan difabel, TMMIN bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan dan lembaga penyalur lainnya.

Tidak hanya untuk memenuhi regulasi, TMMIN juga menyediakan berbagai fasilitas untuk memastikan kenyamanan karyawan difabel agar bekerja dengan optimal. Mulai dari parkir khusus, toilet, jalur akses atau ramp ramah kursi roda, hingga ruang kerja yang setiap sudut dirancang agar dapat diakses semua orang. 

Bob menilai pada dasarnya para difabel tidak ingin diistimewakan. Namun di sisi lain, harus dilakukan berbagai pendekatan untuk memahami mereka.

"Jadi ada yang general, ada yang umum, tapi juga ada yang spesifik yang harus kita perhatikan di dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang mereka alami," kata Bob kepada Liputan6.com. 

Sistem tersebut dilakukan secara cermat dan terencana demi terciptanya suasana kerja yang dapat menghormati semua orang. TMMIN memberikan kesempatan mulai dari pemagangan hingga proses menjadi karyawan.

Salah satu staf difabel TMMIN, Saphira Kusbandiyah mengaku selama proses perjalanan menjadi karyawan di TMMIN tidak pernah merasa ada pembeda. Mulai dari proses seleksi, pemagangan, hingga berbagai pelatihan sebagai karyawan dilaluinya bersama karyawan lainnya. 

Selain itu, perempuan berusia 24 tahun ini juga menyebut jika TMMIN tak hanya fokus pada perekrutan saja. Namun juga fokus bagaimana mengembangkan karyawan difabel agar mempunyai kesempatan yang sama.

"Tidak ada program khusus antara difabel dan non-difabel," tegas Saphira kepada Liputan6.com. 

3 dari 3 halaman

Pelatihan untuk Tim Internal Sebelum Bekerja dengan Difabel

Demi menciptakan budaya kerja yang menghormati semua orang, Toyota juga berfokus pada persiapan tim internalnya sebelum bekerja dengan difabel. Beberapa kali pelatihan disability sensitivity sempat dilakukan secara online. 

Kegiatan tersebut guna memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait difabel. Termasuk aspek yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan, serta etika berinteraksi dengan difabel.

Tantangan yang paling penting yautu berinteraksi dengan mereka. Bob mengharapkan adanya masukan atau saran dari mereka untuk terus melakukan perbaikan. 

"Cuma kan enggak semua itu mau terbuka umumnya mereka keinginan tidak ingin menyusahkan perusahaan dan ini tantangan dari kita. Kita meminta rekan sejawat untuk memperhatikan apa saja yang menjadi kendala," jelas Bob.

Komitmen Toyota tak hanya mengoptimalkan dampak di dalam perusahaan, tetapi juga untuk pelanggan ataupun masyarakat. Salah satunya yaitu melalui Toyota Sienta Welcab. Unit Sienta Welcab tersebut disiagakan untuk membantu mobilitas pasien, lansia, difabel yang akan melakukan terapi di RS.

Setahun lalu, TMMIN mendonasikan satu unit Toyota Sienta Welcab Disability kepada RS Soeharso Surakarta. Selain itu, Toyota juga menjadi pendukung beberapa kegiatan olahraga secara global. Mulai dari Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024 serta Asian Games 2018. 

Â