Sukses

Perayaan Natal Nasional 2024 Usung Tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem", Punya Makna Mendalam

Perayaan yang mengangkat tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem" itu pun mengajak umat Kristiani untuk semangat, memiliki pengharapan baru yang lebih baik, dan hidup dengan kesederhanaan.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Natal Nasional 2024 mengandung makna yang mendalam. Perayaan yang mengangkat tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem" itu pun mengajak umat Kristiani untuk semangat, memiliki pengharapan baru yang lebih baik, dan hidup dengan kesederhanaan.

Ketua Umum Perayaan Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono mengatakan bahwa tema Natal Nasional tahun ini dicetuskan oleh Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

"Tema itu penting karena Betlehem melambangkan tempat kelahiran Yesus Kristus yang sangat sederhana dan kesederhanaan menopang suatu harapan baru, harapan yang lebih baik," katanya.

"Melalui tema ini, kami berharap menjadi refleksi bagi umat Kristiani atas nilai-nilai pengharapan, kesederhanaan, dan inklusivitas," jelas Thomas.

Selaras dengan itu, Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan bahwa tema Perayaan Natal Nasional 2024 membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan. Baginya, tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya.

"Sebab semakin lekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun, sebaliknya semakin berjarak antara umat dan ajaran agamanya, banyak risiko kerusakan baik manusia dan alam raya yang akan terjadi," katanya.

2 dari 2 halaman

Hadirkan Bakti Sosial dan Aksi Ekologis

Perayaan Natal Nasional 2024 menjadi simbol rasa syukur serta komitmen menjalankan nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan antar umat beragama. Untuk itu, panitia Natal Nasional 2024 telah melaksanakan bakti sosial yang dilakukan di lima wilayah mulai dari 16 November sampai 23 Desember 2024.

Panitia memberikan 427 paket sembako kepada korban bencana letusan Gunung Lewotobi, alat bantu disabilitas dan lansia di dua titik penerima manfaat di Flores Timur, NTT. Di Kota Manado, sebanyak 300 paket sembako dan 24 alat bantu diberikan kepada penyandang disabilitas atau lansia.

Di Kabupaten Sukabumi, sebanyak 150 paket sembako dan enam alat bantu disabilitas disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana. Di Kabupaten Timika dan Keuskupan Agats, Kabupaten Asmat, panitia menyerahkan bantuan nutrisi makanan tambahan sebanyak 4.400 paket.

Panitia Natal Nasional juga menyerahkan 50 kitab suci kepada Keuskupan Agats dan tujuh alat bantu disabilitas untuk Rumah Sakit L.B. Moerdani di Timika.

Pada 15 Desember 2024, panitia menyelenggarakan aksi ekologi lintas agama, pemerintah dan masyarakat melalui Gerakan Peduli Muara Gembong di Bekasi. Gerakan ini diisi dengan aksi bersih pantai, penanaman mangrove, bantuan kepada nelayan, dan tukar sampah dengan sembako.

 

(*)

 

Video Terkini