Sukses

Viral Anak Terpapar Kawasaki Disease, Penyakit Apa Itu?

Anak perempuan tersebut semula diduga didagnosa mengalami MUMPS atau gondongan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, penyakit anak tersebut semakin parah.

Liputan6.com, Jakarta Seorang orangtua merekam detik-detik anaknya menderita gejala Kawasaki Disease. Anak perempuan tersebut semula diduga didagnosa mengalami MUMPS atau gondongan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, penyakit anak tersebut semakin parah.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @ayumdyah menunjukkan seorang anak perempuan semula mengalami demam tinggi hingga akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Pada saat di awal pengecekan darah, anak perempuan itu didiagnosis mengalami gondongan karena ada benjolan di salah satu pipinya.

Anak itu justru tidak kunjung sembuh, hingga menyebabkan benjolan di pipinya mengalami ruam merah dan mata memerah. Singkat cerita, anak itu ternyata didiagnosis gejala Kawasaki Disease.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati mengatakan, gejala Kawasaki Disease bukan pertama kali ada di Indonesia. Selain itu penyakit tersebut tidak termasuk penyakit yang menular.

"Ini bukan kasus baru, dan penyakit Kawasaki Disease ini termasuk dalam penyakit tidak menular," kata Wiwid sapaan kerapnya kepada merdeka.com, Senin (30/12/2024).

Terpisah, Pejabat Dinkes Jakarta, Ngabila Salama, menjelaskan penyakit Kawasaki Disease merupakan kondisi peradangan yang menyerang pembuluh darah, terutama pada anak-anak, biasanya berusia di bawah 5 tahun. Hanya saja, kata dia, belum diketahui penyebab pasti dari penyakit ini.

"Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, tetapi diduga melibatkan kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan respons sistem imun terhadap infeksi. Penyakit ini tidak menular, tetapi membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi serius," ujar Ngabila.

2 dari 2 halaman

Gejala Kawasaki Disease

Gejala Kawasaki Disease biasanya ditimbulkan dari adanya demam tinggi terus-menerus hingga lima hari. Lalu ada ruam di kulit badan atau sekitar kelamin, mata merah disertai keluarnya cairan, pembengkakan diserrtai kemerahan pada tangan atau kaki. Kemudian lidah merah seperti stroberi hingga sebabkan bibir pecah-pecah, dan iritabilitas.

Jika penyakit tersebut tidak segera ditangani secara serius apalagi hingga terjadi komplikasi, kemungkinan terburuknya dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah atau bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Beberapa masalah kesehatan yang dimaksud di antaranya Aneurisma Arteri Koroner, peradangan otot jantung, gangguan irama jantung, penyakit jantung isemik, peradangan pada selaput jantung, kerusakan katup jantung.

Namun demikian, faktor risiko komplikasi ini bisa meningkat pada anak di bawah umur 1 tahun.

"Anak di bawah 1 tahun lebih rentan terhadap komplikasi karena gejala awal mereka sering tidak khas. Penundaan diagnosis dan pengobatan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah dan jantung," kata Ngabila.

Jaga Kebersihan dan Terapkan Hidup Sehat

Penyakit tersebut bisa ditangani dengan infus imunoglobulin untuk membantu mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan pembuluh darah. Juga aspirin dosis tinggi, untuk mengurangi peradangan dan mencegah pembekuan darah. Penggunaan aspirin harus diawasi dokter.

Dikarenakan penyebab penyakit Kawasaki Disease masih belum diketahui, Ngabila mengimbau kepada orangtua bisa mencegah dengan menjaga kebersihan dan menjaga kebiasaan hidup sehat juga memperkuat sistem imun anak.

"Memantau kesehatan anak secara rutin. Jika ada gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter," pungkas dia.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com