Sukses

Komisi X Dukung Kemendikdasmen Jalankan Program Revitalisasi 10 Ribu Sekolah Rusak Senilai Rp17,1 T

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar, Muhammad Nur Purnamasidi (MNP) menyatakan dukungannya terkait program revitalisasi atau perbaikan sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Golkar, Muhammad Nur Purnamasidi (MNP) menyatakan dukungannya terkait program revitalisasi atau perbaikan sekolah. Dia pun mendorong, hal itu bisa dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Mendikdasmen).

“Revitalisasi bisa optimal dan efisien saat dikerjakan oleh Kemendikdasmen secara operasional program akan berjalan lebih efisien. Tentu ini akan semakin efisien ya secara pengelolaan,” kata Purnamasidi dalam keterangan diterima, Selasa (31/12/2024).

Purnamasidi meyakini, saat Kemendikdasmen mengerjakan revitalisasi maka akan potensi duplikasi tugas dan birokrasi bisa diantisipasi.

“Karena sesuai tugas dan fungsi Kemendikdasmen lebih fokus pada pendidikan dan infrastruktur pendidikan," ujar pria karib disapa Bang Pur ini.

Bang Pur menambahkan, keuntungan lain saat revitalisasi dikelola langsung oleh Kemendikdasmen maka sekolah dapat diintegrasikan dengan program pendidikan lainnya. Sehingga, fleksibilitas penggunaan anggaran memungkinkan penyesuaian anggaran sesuai kebutuhan pendidikan.

"Dengan begitu pengawasan akan lebih efektif karena Kemendikdasmen  dapat memantau langsung penggunaan anggaran," yakin dia.

 

2 dari 2 halaman

Harap Program Berjalan Baik dan Transparan

Bang Pur berharap program revitalisasi sekolah ini dapat berjalan dengan baik dan transparan. Mengingat program ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri.

"Secara strategis program ini mendukung peningkatan kualitas pendidikan, kenyamanan dan keselamatan belajar serta pemenuhan standar fasilitas pendidikan nasional," dia menandasi.

Sebagai informasi, Pemerintahan Prabowo-Gibran berencana merevitalisasi sekitar 10.000 sekolah se-Indonesia pada tahun 2025, dengan prioritas pada sekolah yang rusak berat akibat bencana alam.

Rencananya anggaran yang dialokasi untuk program ini mencapai Rp 17,1 triliun dan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Video Terkini