Liputan6.com, Jakarta - Seorang bayi dilaporkan meninggal dunia di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit atau IGD RS Sumber Waras, Jakarta Barat (Jakbar) pada Sabtu sore 28 Desember 2024.
Mirisnya, korban bayi 5 bulan berinisial MS itu ditinggalkan begitu saja oleh orang tuanya. Terkait kejadian ini, polisi pun turun tangan mencari keberadaan orang tua korban.
Baca Juga
"Benar, rekan-rekan kami dari Polsek Grogol-Petamburan sedang melakukan penyelidikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (29/12/2024).
Advertisement
Dia mengatakan, dua orang saksi telah dimintai keterangan. Adapun, kejadian awalnya orang tua si bayi Inisial H datang ke rumah sakit pada 02.59 WIB.
Selanjutnya, Kanit Reskrim Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengungkapkan, bayi tersebut sebelumnya diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. Saat itu, turut mendampingi tetangga tempat orang tua bayi tinggal.
"Dikarenakan yang bersangkutan tidak mempunyai kendaraan dan juga tidak mempunyai handphone," kata dia dalam keterangannya, Senin 30 Desember 2024.
Aprino mengatakan, orang tua bayi sempat mencoba menggunakan BPJS untuk biaya penanganan medis anaknya, namun ditolak. Sehingga orang tua bayi diharuskan merogoh kocek pribadi.
"Setelah di sana, pada saat itu, di sana dia mencoba untuk mengeklaim untuk menggunakan BPJS-nya. Ternyata tidak diterima BPJS tersebut yang artinya dia harus membayar di situ," ujar dia.
Aprino mengungkapkan, pihaknya telah melakukan visum terhadap jasad bayi, namun hasilnya belum dapat dijelaskan secara rinci.
"Jenazah baru selesai divisum hari ini baru keluar hasilnya hari ini. cuman kalau visum luar hasilnya nggak jelas, dokter tidak bisa menentukan apakah hasilnya memang ada tanda kekerasan atau tidak," ujar dia.
Karena itu, Aprino mengatakan pihaknya akan koordinasi sama dokter untuk melakukan otopsi secara menyeluruh terhadap jasad korban. Saat ini, jasadnya masih di RSCM untuk dilakukan otopsi.
"Jadi biar kelas penyebab kematian nya kenapa," ujar dia.
Di sisi lain, Aprino mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian orangtua si bayi. Namun, kendala si orangtua sama sekali tidak meninggalkan kartu identitas pada saat di rumah sakit.
Berikut sederet fakta mengenai bayi 5 bulan yang meninggal dunia usai dibawa ke IGD RS Sumber Waras, dihimpun oleh Tim News Liputan6.com:
Â
1. Polisi Cari Keberadaan Orang Tua Korban
Polisi kini tengah mencari keberadaan orang tua bayi berusia lima bulan yang meninggal dunia di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat (Jakbar).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Benar, rekan-rekan kami dari Polsek Grogol-Petamburan sedang melakukan penyelidikan," ujar Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (29/12/2024).
Menurutnya, dua saksi telah dimintai keterangan. Kejadian bermula ketika orang tua bayi berinisial H datang ke rumah sakit pada pukul 02.59 WIB.
"Ketika itu, pihak rumah sakit langsung melakukan tindakan medis. Namun, nyawanya tak tertolong," jelas Ade Ary.
Ia menambahkan, pihak rumah sakit kemudian mencari orang tua bayi tersebut. Sebelumnya, mereka diketahui meminta izin keluar untuk mencari biaya pembayaran rumah sakit sebesar Rp3.654.000.
"Namun, hingga kini keberadaannya tak diketahui. Diduga mayat bayi laki-laki ditinggalkan begitu saja di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat," ungkapnya.
Â
Â
Advertisement
2. Sempat Pakai BPJS tapi Ditolak
Sementara itu, Kanit Reskrim Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengungkapkan, bayi lima bulan yang meninggal di IGD RS Sumber Waras sempat diantar berobat oleh orang tuanya dan didampingi oleh tetangga.
Menurutnya, orang tua bayi mengalami kesulitan akses transportasi dan komunikasi saat membawa anaknya ke rumah sakit.
"Dikarenakan yang bersangkutan tidak mempunyai kendaraan dan juga tidak mempunyai handphone," kata dia dalam keterangannya, Senin 30 Desember 2024.
Aprino mengatakan, orang tua bayi sempat mencoba menggunakan BPJS untuk biaya penanganan medis anaknya, namun ditolak. Sehingga orang tua bayi diharuskan merogoh kocek pribadi.
"Setelah di sana, pada saat itu, di sana dia mencoba untuk mengeklaim untuk menggunakan BPJS-nya. Ternyata tidak diterima BPJS tersebut yang artinya dia harus membayar di situ," ujar dia.
Aprino menyatakan, tim dokter tetap menangani si bayi. Saat itulah, orang tuanya minta izin kepada perawat untuk mencari pinjaman uang.
Â
3. Kronologi Orang Tua Bayi Menghilang
Selang berapa waktu, rupanya bayi tersebut tak bisa diselamatkan. Orang tua telah diberitahu oleh pihak rumah sakit untuk segera mengurus kepulangan si bayi. Namun orang tua malah tak muncul lagi.
"Nah ketika jam 4, setengah 5 pagi kalau enggak salah, 4.20 pagi, jenazah, eh bayi tersebut meninggal ya kan? Selanjutnya diberitahukan lah kepada orang tuanya tadi. Selanjutnya orang tua tersebut bilang ya saya mau ngurus ke depan, maksudnya tuh ke resepsionis, intinya mau membayar lah untuk membawa jenazahnya. Nah pada saat itu kebetulan lagi ramai juga di IGD, mereka pada enggak ngeh semua nih yang perawat pun dokter," ujar dia.
"Baru pada jam 6 kok enggak dateng orang ini. Dicari tahu dikelilingi lah se-rumah sakit, enggak diketemukan. Nah, awalnya dia sudah daftar dengan nomor (telepon), ada nomor tercantum. Nomor tersebut lah dihubungi sama pihak rumah sakit yang ternyata nomor tersebut adalah nomor dari tetangga yang nganter dia tadi," sambung Aprino.
Â
Advertisement
4. Polisi Cari Penyebab Kematian Bayi
Polisi masih menyelidiki penyebab meninggalnya MS (5 bulan) yang ditinggalkan orangtua di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit atau IGD RS Sumber Waras, Jakarta Barat (Jakbar). Jasad korban kini akan diotopsi.
Kanit Reskrim Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara mengungkapkan, pihaknya telah melakukan visum terhadap jasad bayi, namun hasilnya belum dapat dijelaskan secara rinci.
"Jenazah baru selesai divisum hari ini baru keluar hasilnya hari ini. cuman kalau visum luar hasilnya nggak jelas, dokter tidak bisa menentukan apakah hasilnya memang ada tanda kekerasan atau tidak," ujar dia kepada wartawan, Senin (30/12/2024).
Karena itu, Aprino mengatakan pihaknya akan koordinasi sama dokter untuk melakukan otopsi secara menyeluruh terhadap jasad korban. Saat ini, jasadnya masih di RSCM untuk dilakukan otopsi.
"Jadi biar kelas penyebab kematian nya kenapa," ujar dia.
Â