Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank DKI di Blok F Gedung Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan (Diskominfomas) Balaikota, DKI Jakarta hendak dibobol maling. Beruntung, uang tak raib, meski bagian depan ATM itu sudah terbuka dan kamera pengintai CCTV mati.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyesalkan matinya sistem CCTV pada saat kejadian. Sehingga penyelidikan tentang oknum perusak mesin ATM itu tidak dapat diketahui.
"Ini persoalan teknologi CCTV mati lagi. Kita mau CCTV yang ditembak senjata api pun tidak pecah. Karena ini masalah keamanan," ujar Ahok di Ritz Carlton SCBD Jakarta, Selasa (14/5/2013).
Oleh karena itu, Pemrov DKI akan mewajibkan perusahaan-perusahan fiber optic yang membangun ducting dan memasang microcell untuk meyumbang mesin CCTV.
Nantinya, jelas Ahok, CCTV tersebut tidak hanya dipasang di semua ATM, tetapi juga di ruas-ruas jalan yang dianggap rawan kriminalitas dan pelanggaran lalu lintas, misalnya di lampu merah.
"Kita lagi minta perusahaan fiber optic untuk konsorsium membangun ducting dan mereka yang mau masang microcell-microcell untuk telepon. Kita wajibkan kasih sumbang CCTV. Sehingga nanti tiap di jalan raya, tiap ATM, itu dikasi CCTV. Kita sudah ada yang disumbang dan dipasang," beber Ahok.
Pantauan Liputan6.com, kondisi mesin ATM Bank DKI yang terbuat dari besi terlihat penyok. Salah seorang petugas keamanan (Pamdal) menduga pelaku merusak pintu ATM menggunakan benda keras seperti linggis atau pisau.
"Masalah kerugian, belum diketahui," ujar petugas keamanan tersebut. (Riz/*)
ATM Balaikota Dibobol, Ahok: CCTV Mati, Maunya Tahan Tembakan
Mesin ATM Bank DKI di Blok F Gedung Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan (Diskominfomas) Balaikota, DKI Jakarta hendak dibobol maling.
Advertisement