Ketika Sekolah dan Keluarga di Sleman Bersatu Kurangi Sampah Makanan

Pengelolaan sampah — Pemberdayaan perempuan dan anak untuk mengurangi sampah makanan di Kabupaten Sleman dengan menggandeng guru dan wali murid di SDN Ngebel Gede 1 dan SDN Clumprit. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Program Mama4Planet kembali hadir sebagai inisiatif pemberdayaan perempuan dan anak untuk mengurangi sampah makanan di Kabupaten Sleman. Setelah sukses melibatkan kader sebagai pionir pengelolaan sampah di tingkat padukuhan pada 2023 lalu, kini Mama4Planet memperluas cakupannya dengan menggandeng guru dan wali murid di SDN Ngebel Gede 1 dan SDN Clumprit.

Dalam keterangan yang diterima Sabtu (4/1/2025), disebutkan bahwa Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi darurat sampah, di mana sampah rumah tangga, khususnya sampah makanan, menjadi kontributor terbesar. Mama4Planet didesain untuk memberdayakan guru, ibu, dan anak-anak sebagai agen perubahan dalam pengelolaan sampah dari rumah.

Selama pelaksanaan program, Mama4Planet berhasil mencatat berbagai capaian signifikan. Sebanyak 50 guru dan wali murid telah mengikuti program pelatihan intensif selama 6 sesi, sementara 94 peserta tambahan dijangkau melalui modul pelatihan digital yang telah ditinjau oleh Kementerian Kesehatan RI di edukasi.mama4planet.com.

Program ini juga melibatkan 65 siswa dalam sesi edukasi yang dipimpin oleh guru, yang dilanjutkan dengan kegiatan lomba selama satu bulan untuk mendorong kebiasaan pengurangan sampah makanan. Hasilnya, program ini berhasil mengurangi sampah makanan rumah tangga hingga 16,36%, berdasarkan studi pra-pasca pelaksanaan.

2 dari 3 halaman

Inisiasi Program Jangka Panjang

Melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Amerika Serikat, Mama4Planet telah membuktikan bahwa gerakan akar rumput dapat memberikan dampak nyata terhadap isu sampah.

Mama4Planet juga menginisiasi komitmen kemitraan jangka panjang dengan Pemerintah DIY guna mendukung gerakan Zero Waste Village (desa nirsampah), dengan fokus utama pada pemberdayaan perempuan dan anak-anak sebagai agen perubahan.

3 dari 3 halaman