Sukses

Pemprov Jakarta Targetkan Ada 153 Dapur Makan Bergizi Gratis hingga Akhir 2025

Menurut Teguh Setyabudi, pada pelaksanaan perdana Makan Bergizi Gratis ini ada empat SPPG yang sudah beroperasi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menargetkan akan ada 153 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur yang menyiapkan dan mendistribusikan makan bergizi gratis (MBG). Target ini diharapkan terwujud hingga akhir 2025.

"Jadi rencana tahun 2025 ini ada 153 SPPG, ini yang kita harapkan," kata Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di SMPN 16 Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).

Teguh menyampaikan, disediakannya ratusan dapur atau SPPG itu menjadi bentuk dukungan penuh Pemprov Jakarta terhadap program makan bergizi gratis (MBG).

Menurut Teguh, pada pelaksanaan perdana MBG ini ada empat SPPG yang sudah beroperasi, yaitu SPPG Halim, SPPG Susukan Ciracas, SPPG Palmerah dan SPPG Pulogebang Cakung.

"Hari ini sudah beroperasi 4 SPPG dengan 41 sekolah yang dilayani, kemudian juga menyuplai untuk 12.054 makanan untuk para siswa," ungkap Teguh.

Sementara itu, sepanjang Januari 2025 Pemprov Jakarta akan menambah 13 SPPG. Sehingga, pada Januari 2025 total bakal ada 17 SPPG yang akan beroperasi bertahap untuk menyuplai MBG ke sekolah-sekolah di Jakarta.

Lebih jauh, Teguh menyebut bahwa lokasi dapur SPPG berada tak jauh dari lokasi sekolah. Hal ini membuat kualitas MBG dijamin masih terjaga dengan baik.

"Jaraknya tidak lebih dari 5 kilometer sehingga pendistribusinya diharapkan lancar dan itu juga menjaga kualitas dari makanan yang disuplai," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Makan Bergizi Gratis Perdana di Jakarta Tanpa Susu, Pj Gubernur: Bakal Disajikan 1-2 Kali Sepekan

Tidak ada susu pada menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan perdana di Jakarta pada hari ini, Senin (6/1/2025). Menu Program MBG hanya terdiri dari nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang, dan buah jeruk.

Pantauan Liputan6.com, tak adanya susu dalam menu MBG ini dijumpai di dua sekolah yang ditinjau Penjabat atau Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. Sekolah yang dimaksud yakni SD Barunawati 2-SMPN Barunawati dan SMPN 61 Palemerah, Jakarta Barat.

Menanggapi hal ini, Teguh mengatakan susu akan tetap disajikan dalam program MBG, namun tidak setiap hari. Susu akan disajikan hanya 1-2 kali dalam sepekan.

"Tadi memang sudah disampaikan bahwasanya yang akan disampaikan kurang lebih seminggu adalah 2 kali susu itu," ujar Teguh di SMPN 61 Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).

Dia menyampaikan, kebutuhan susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG) bakal diganti sesuai dengan kebutuhan atau standar gizi yang setara. Teguh bilang, hal ini serupa dengan nasi, di mana ditemukan anak-anak yang tidak makan nasi.

"Dan memang tidak harus bahwasanya susu, nanti ada sebagian lainnya. Katakanlah misalnya, nasi tidak semua daerah itu pakai nasi. Katakanlah di Papua mungkin sagu," ucap Teguh.

"Dan wilayah Jakarta kalau tidak ada yang suka dengan nasi atau tidak terbiasa, bisa digantikan kentang, kemudian juga dengan protein, artinya ada variasinya," sambung dia.

Meski begitu, Teguh menyebut pihaknya siap menyediakan subsidi tambahan terkait kebutuhan susu, apabila ada arahan dari pemerintah pusat. Dengan begitu, dia berharap program MBG berjalan lancar.

"Kami siap dari penugasan pemerintah pusat, namun demikian kami belum merencanakan dari sisi mananya, tapi kami siap apabila nanti pemerintah pusat menegaskan DKI untuk ikut dalam partisipasi," tandas Teguh.

 

Video Terkini