Sukses

Wamen Dikdasmen Tinjau Makan Bergizi Gratis, Pastikan Bantu Siswa Belajar

Wamen Dikdasmen Atip Latipulhayat meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG) di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) Atip Latipulhayat meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG) di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).

Wamen Dikdasmen Atip Latipulhayat tepatnya meninjau kesiapan dapur MBG serta pelaksanaan di SD 03 Bojong Koneng dan SMP 02 Babakan Madang pada hari ini, Senin (6/1/2025).

Dia meninjau bersama Oka Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Isyana Bagoes serta Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati, juga didampingi jajaran Badan Gizi Nasional (BGN).

"Menu makanan yang disajikan seharga Rp10 ribu berupa nasi, daging, ayam, tahu, sayur dan buah itu sangat membantu siswa untuk lebih konsentrasi dalam belajar," ujar Wamen Dikdasmen Atip, melalui keterangan tertulis, Senin (6/1/2025).

Terlebih, kata dia, berdasarkan data yang didapatnya di sekolah tersebut, hanya sekitar 20 persen siswa yang sarapan ketika berangkat sekolah.

"Tadi informasinya hanya 20 persen keseluruhan siswa yang sarapan dan 80 persen tidak, sehingga menimbulkan gangguan fisik yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar siswa," terang Atip.

Menurut dia, dengan Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto akan memberikan perubahan yang signifikan dan dampak positif bagi para siswa.

"Hal ini merupakan Asta Cita Prabowo, di mana penguatan SDM menjadi salah satu agenda utamanya," ucap Atip.

 

2 dari 4 halaman

Tunjukkan Adanya Semangat Baru Anak-Anak

Menurut Atip, pengakuan guru, peserta didik telah diberi Program MBG yang sudah berjalan 2 bulan menunjukan adanya semangat baru, peningkatan gairah, dan konsentrasi belajar peserta didik

"Alhamdulillah setelah ada makan bergizi gratis itu terjadi satu perubahan yang signifikan, tidak ada lagi yang pingsan dan kehadiran luar biasa karena menjadi harapan mereka dapat makan bergizi gratis," terang dia.

Atip berharap dengan hadirnya program seperti ini bisa menjadi investasi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

"Kami mohon dukungan dari semua untuk mensosialisasikan ke masyarakat program yang luar biasa ini dari bapak Presiden untuk investasi jangka panjang, untuk mencapai Indonesia Emas 2045," pungkas Atip.

 

3 dari 4 halaman

Makan Bergizi Gratis Perdana Tanpa Susu di Jakarta, Jubir PCO: Tidak Wajib

Sebelumnya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta tidak ada menu susu. Kondisi terlihat di SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat

SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati menjadi sekolah yang dikunjungi Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO Dedek Prayudi, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi pada Senin (6/1/2025).

Hanya terdapat nasi, ayam teriyaki, tumis kacang panjang, tahu goreng, dan buah jeruk dalam menu MBG yang disajikan pada 558 peserta didik di SD Barunawati 2 dan SMP Barunawati. Menu disiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat.

Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi mengatakan, dalam program MBG tak ada standar menu tertentu yang ditetapkan. Pemerintah, kata dia fokus pada standar gizi, sehingga susu tidak menjadi menu wajib MBG.

"Yang ada adalah standar kandungan gizi, standar higienitas dan standar kelola limbah yang berkelanjutan. Tidak ada standar menu, artinya wajib susu itu enggak ada. Wajib daging, itu enggak ada," kata Dedek.

 

4 dari 4 halaman

Menu yang Bervariasi

Dedek menyampaikan, pemenuhan karbohidrat pun bisa saja disajikan dalam menu yang bervariasi. Misal, anak-anak yang tidak makan nasi akan diganti pemenuhan karbohidratnya dengan menu lain, seperti kentang.

"Kami temui ada anak yang punya semacam phobia terhadap nasi, maka karbohidrat diganti kentang. Saudara kita di Papua, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Jadi, disini tidak ada standar menu, sekali lagi yang ada adalah standar gizi, standar higienitas dan juga standar tata kelola limbah berkelanjutan," jelas Dedek.

Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyebut susu akan tetap disajikan dalam menu MBG, namun hanya 1-2 kali sepekan.

"Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada, seminggu, dua sampai tiga kali jadi memang tidak tiap hari, jadi ditargetkan seminggu kira-kira dua sampai tiga kali ada susunya," kata Agus.

Selain itu, Agus memastikan menu MBG yang disajikan kepada peserta didik sudah memenuhi standarisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga, kata dia kebersihan dan nilai gizi menu MBG dapat dipertanggungjawabkan.

"Kan tetap harus ada monitoring ya dilakukan juga oleh pihak sekolah, pihak-pihak yang lain. Tapi, setiap program dari pemerintah pasti ada monitoringnya, jadi tidak usah khawatir, ini pasti nanti akan terjamin," ujar Agus.