Liputan6.com, Jakarta - Mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mendadak menyambangi Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025) kemarin. Mereka bertemu Ketua KPK, Setyo Budiyanto.
Kedatangan Novel cs ini dalam kapasitasnya sebagai anggota Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri.
Baca Juga
"Audiensi dengan Ketua KPK, kami yang hadir Kasatgasus Heri Muryanto, saya selaku Wakasatgasus dan dua rekan lainnya," kata Novel Baswedan dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Advertisement
Novel menjelaskan, pertemuan Satgasus Polri dengan Setyo sebagaimana arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rangka optimalisasi penerimaan negara. Selain itu, dalam pertemuan tersebut dia juga menyinggung soal pencegahan kebocoran data.
"Harapannya ke depan bisa bekerja sama juga dengan KPK. Selain tentunya kerja sama yang telah kami lakukan dengan beberapa Kementerian lain dalam upaya mendukung agenda pemerintah untuk mencegah kebocoran penerimaan negara," sebut Novel.
Pertemuan serupa sebelumnya pernah dilakukan antara Setyo dengan Kapolri Sigit di Mabes Polri. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara KPK dan Polri dalam upaya pemberantasan korupsi, khususnya dalam meningkatkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang masih menjadi tantangan besar.
Â
Kolaborasi KPK dengan Polri
Ketua KPK, Setyo Budiyanto menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan visi pemberantasan korupsi yang lebih efektif. Ia menyebutkan bahwa upaya ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari pendidikan, pencegahan, hingga penindakan.
"Kami berharap dengan adanya sinergi yang lebih erat, upaya pemberantasan korupsi di semua lini bisa lebih optimal. Salah satunya melalui Kortas Tipikor Polri yang tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga memperkuat sektor pendidikan dan pencegahan," ujar Setyo.
Setyo juga menekankan perlunya dukungan dari berbagai pihak untuk memperbaiki IPK yang masih rendah.
"Indeks Persepsi Korupsi adalah cerminan persepsi nasional maupun internasional terhadap kita. Ini bukan hanya tanggung jawab KPK, tetapi tugas bersama, termasuk Polri, untuk memperbaiki persepsi tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan komitmen Polri untuk terus meningkatkan kerjasama dengan KPK. Ia juga menepis kekhawatiran terkait tumpang tindih peran Kortas Tipikor dengan lembaga lain.
"Kehadiran Kortas Tipikor justru memperkuat sinergi antara Polri dan KPK. Ini adalah wujud komitmen kami untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan mempercepat pemberantasan korupsi di Indonesia," ujar Kapolri.
Â
Advertisement
Perjelas Pembagian Tugas
Kapolri juga menegaskan pentingnya perbaikan MoU antara KPK dan Polri yang akan segera diperbarui untuk memperjelas pembagian tugas dan tanggung jawab. Hal ini, menurutnya, akan menjadi landasan untuk menjalankan kolaborasi yang lebih efektif di lapangan.
"Kami percaya bahwa dengan pimpinan baru di KPK, serta kerjasama yang semakin erat, kita bisa memenuhi harapan masyarakat untuk memberantas korupsi dan memperbaiki sistem hukum di Indonesia," kata Jenderal Listyo.
Audiensi ini juga menjadi langkah awal dari rencana besar yang akan terus dikembangkan melalui pertemuan-pertemuan lanjutan, baik formal maupun informal, demi memperkuat kolaborasi antar lembaga.
"Sinergi ini bukan hanya tentang kolaborasi dua institusi, tetapi juga tentang menjawab harapan masyarakat Indonesia akan pemberantasan korupsi yang lebih transparan dan efektif," tutup Kapolri.
Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama antara KPK dan Polri dalam memberantas korupsi, sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat pencegahan dan penindakan dalam misi asta cita.
Â
Reporter: Rahmat Baihaqi
Merdeka.com