Jenazah Bayu Setianto, terduga teroris yang merupakan warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akhirnya dimakamkan di tempat makam umum daerah setempat. Proses pemakaman Bayu dimulai sekitar pukul 07.24 WIB, dengan terlebih dahulu dibawa ke Masjid Baitul Makmur yang berjarak sekitar 100 meter dari kediaman Bayu untuk menunaikan salat jenazah, Jumat (24/5/2013).
Selanjutnya, jenazah dibawa ke Makam Umum Ploso yang berjarak sekitar 500 meter dari kediaman Bayu dengan diiringi ratusan orang yang merupakan rekan dan kerabat Bayu serta beberapa warga desa setempat. Sepanjang perjalanan menuju masjid maupun makam, takbir selalu berkumandang.
Meskipun sudah ada kesepakatan, keluarga Bayu diminta tidak memasang spanduk yang terpampang di pintu masuk menuju rumah Bayu. Spanduk itu bernada bila Bayu bukanlah teroris, melainkan mujahid.
Menurut Kapolsek Jekulo, AKP Mardi Susanto, jenazah Bayu tiba di rumah orangtuanya di Desa Hadipolo, sekitar pukul 02.45 WIB. Sedangkan rekan-rekan Bayu yang berasal dari luar kota, kata Mardi, mulai berdatangan sejak Kamis 23 Mei, sekitar pukul 20.00 WIB.
"Rencana pemakaman Bayu sempat mengalami tarik ulur. Karena pihak keluarga tidak bisa memenuhi sejumlah persyaratan yang diinginkan warga, demi menjaga situasi wilayah tetap kondusif," ujar Mardi di Mapolsek Jekulo.
Di antaranya proses pemakaman akan diserahkan kepada pemerintah desa setempat. Tidak boleh membawa atribut maupun spanduk, serta tidak meneriakkan yel-yel yang bernada provokatif.
Pemuka agama yang memimpin pemakaman Bayu adalah Abu Rusydan asal Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Proses pemakaman Bayu berlangsung lancar dan situasi desa setempat juga masih cukup kondusif. Meski demikian, pengamanan dari aparat keamanan tampak terlihat, meski tidak mengenakan pakaian seragam.
Bayu Setianto tewas dalam penggerebekan petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Kebumen, Jateng. Sebelumnya, Kabupaten Kudus juga sempat digegerkan dengan dugaan keterlibatan salah seorang warga Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, dalam jaringan teroris yang bernama Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Jenazah Bagus, akhirnya dimakamkan di Desa Mijen dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi keluarga. (Ant/Frd/*)
Selanjutnya, jenazah dibawa ke Makam Umum Ploso yang berjarak sekitar 500 meter dari kediaman Bayu dengan diiringi ratusan orang yang merupakan rekan dan kerabat Bayu serta beberapa warga desa setempat. Sepanjang perjalanan menuju masjid maupun makam, takbir selalu berkumandang.
Meskipun sudah ada kesepakatan, keluarga Bayu diminta tidak memasang spanduk yang terpampang di pintu masuk menuju rumah Bayu. Spanduk itu bernada bila Bayu bukanlah teroris, melainkan mujahid.
Menurut Kapolsek Jekulo, AKP Mardi Susanto, jenazah Bayu tiba di rumah orangtuanya di Desa Hadipolo, sekitar pukul 02.45 WIB. Sedangkan rekan-rekan Bayu yang berasal dari luar kota, kata Mardi, mulai berdatangan sejak Kamis 23 Mei, sekitar pukul 20.00 WIB.
"Rencana pemakaman Bayu sempat mengalami tarik ulur. Karena pihak keluarga tidak bisa memenuhi sejumlah persyaratan yang diinginkan warga, demi menjaga situasi wilayah tetap kondusif," ujar Mardi di Mapolsek Jekulo.
Di antaranya proses pemakaman akan diserahkan kepada pemerintah desa setempat. Tidak boleh membawa atribut maupun spanduk, serta tidak meneriakkan yel-yel yang bernada provokatif.
Pemuka agama yang memimpin pemakaman Bayu adalah Abu Rusydan asal Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. Proses pemakaman Bayu berlangsung lancar dan situasi desa setempat juga masih cukup kondusif. Meski demikian, pengamanan dari aparat keamanan tampak terlihat, meski tidak mengenakan pakaian seragam.
Bayu Setianto tewas dalam penggerebekan petugas Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Kebumen, Jateng. Sebelumnya, Kabupaten Kudus juga sempat digegerkan dengan dugaan keterlibatan salah seorang warga Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, dalam jaringan teroris yang bernama Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Jenazah Bagus, akhirnya dimakamkan di Desa Mijen dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi keluarga. (Ant/Frd/*)