Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan para rektor serta pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3/2025). Dalam kesempatan ini, Prabowo sempat mencari kehadiran Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Awalnya, Prabowo menyapa para jajaran menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih yang hadir dalam pertemuan rektor. Saat mengetahui Jaksa Agung tak hadir, Prabowo berkelakar ST Burhanuddin sedang mengejar orang.
"Yang saya hormati para menteri koordinator, para menterii menteri, para wakil menteri seluruh anggota kabinet yang hadir. Yang saya hormati Panglima TNI/Kapolri, para kepala staf angkatan. Jaksa Agung enggak ada? Lagi ngejar-ngejar orang ini," kata Prabowo saat memberikan sambutan awal dalam pertemuan.
Advertisement
Dia menyampaikan bahwa ada dua mantan rektor yang menjadi anggota Kabinet Merah Putih. Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno yang pernah menjabat Rektor Universitas Gadjah Mada.
"Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendi, Menko PMK 2019-2024, Menteri Pendidikan 2016-2019. Kalau enggak salah pernah Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Ini banyak orang pinter nih," ujarnya.
Prabowo mengatakan dirinya mengundang para rektor untuk berdiskusi dan saling bertukar pandangan terkait kebijakan pemerintah. Dia juga ingin berdiskusi tentang kondisi Indonesia dan dunia.
"Saya mengundang saudara-saudara sore hari ini untuk memberi penjelasan. Tentang apa yang sudah kita kerjakan, apa yang akan kita kerjakan dalam waktu yang akan datang, dan tentang keadaan, keadaan yang berlaku, di bangsa kita. Dan keadaan yang berlaku di tingkat global di dunia," jelas Prabowo.
"Karena apa yang terjadi di dunia akan mempengaruh kita sehingga kita patut untuk memahami apa yang sedang terjadi," sambung dia.
Prabowo Soroti Kinerja Pegawai Negeri
Presiden Prabowo Subianto menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang ingin menjadi pegawai negeri atau aparatur sipil negara (ASN). Namun, saat sudah berstatus pegawai negeri, banyak yang tak maksimal dalam bekerja.
"Ini ada kecenderungan semua pengen jadi ASN, semua pengen jadi pegawai negeri tahu-tahu di dalam sudah jadi, tidak bekerja maksimal," kata Prabowo saat saat peluncuran di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Senayan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Dia mengaku akan mengevaluasi para ASN yang tak maksimal bekerja. Prabowo meminta ASN bekerja melayani masyarakat dengan baik dan efisien.
"Birokrat-birokrat yang tidak mau mengikuti jaman harus kita evaluasi, jangan kira jadi ASN hidup enak dan seenaknya. Tidak. Bekerja dengan efisien melayani rakyat," ujar Prabowo.
Presiden pun memerintahkan menteri terkait untuk merumuskan perbaikan sistem kerja ASN. Dia meminta ASN yang kerap menyulitkan masyarakat saat mengurus hal-hal administratif bisa berubah.
"Tadi mental, kalau dibikin susah untuk rakyat kenapa dibikin gampang? Kalau bisa lama kenapa harus bikin singkat. Kita sekarang harus ubah, kita harus bikin semuanya mudah untuk rakyat, semua cepet, singkat," ucap Prabowo.
Advertisement