Liputan6.com, Jakarta - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri masih memeriksa tiga handphone (HP) milik mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja. Hal ini dilakukan untuk mendalami tindak pidana asusila terhadap anak di bawah umur.
Ketiga ponsel itu diduga digunakan oleh Fajar untuk merekam perbuatan asusila dan menyebarkannya ke situs pornografi.
"Ya, sebentar lagi hasilnya keluar karena kita menunggu lengkap dari tiga handphone itu. Tiga handphone itu RAM-nya cukup banyak. Nanti kalau sudah lengkap baru (disampaikan)," kata Direktur Tindak Pidana Siber (Dir Tipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Himawan Bayu Aji dalam konferensi pers, Rabu (19/3/2025).
Advertisement
Saat disinggung apakah ada keuntungan materi yang didapat Fajar usai mengunggah video porno tersebut, Himawan belum bisa mengungkapnya. Hal itu akan terungkap setelah pemeriksaan tiga handphone AKBP Fajar selesai.
"Ya, nanti kita lihat apakah di dalam device tersebut itu memang tertera hasil daripada penjualan tersebut, karena nanti kita juga tracing terkait dengan aliran dananya. Itu ya maksudnya? Tunggu ya," ujar Himawan.
Sebelumnya diberitakan, mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja resmi ditahan buntut kasus narkoba dan pencabulan terhadap empat orang wanita. Tiga korban merupakan anak di bawah umur, sementara satu orang dewasa.
Apa Motif Fajar Cabuli Anak?
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko berbicara soal motif AKBP Fajar mencabuli para korban. Dia mengatakan, hanya AKBP Fajar yang mengetahui motif pencabulan.
Dalam kasus ini, AKBP Fajar rupanya tak hanya mencabuli korban. Dia juga diduga merekam perbuatan seksualnya dan mengunggah video tersebut ke situs atau forum pornografi anak di web gelap (darkweb).
“Motif itu didapat atau diketahui hanya oleh pelaku. Tersangka,” kata Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/3).
Meski belum terungkap, Polri tetap mendalami motif AKBP Fajar tega mencabuli para korban.
“Artinya langkah-langkah untuk mengetahui ini ada secara simultan juga, yaitu melalui apsifor, bisa kita lakukan dengan melakukan observasi, sehingga mengetahui motivasinya itu,” ujar dia.
Advertisement